TEMPO.CO, Jakarta – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyuntik modal sebesar Rp18,99 miliar ke anak usahanya, PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (WTJJ). Modal ini akan dipakai WTJJ untuk menyelesaikan proyek Sistem Penyediaan Air Minum Regional Jatiluhur I (Proyek SPAM Jatiluhur).
“Guna mendukung keperluan modal dalam rangka pembiayaan proyek WTJJ agar dapat segera beroperasi komersial, WTJJ memerlukan tambahan setoran modal,” kata Sekretaris Perusahaan Mahendra Vijaya dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 22 November 2024.
SPAM Regional Jatiluhur I merupakan proyek yang memanfaatkan air baku dari Waduk Jatiluhur untuk mendistribusikan air minum ke Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, dan DKI Jakarta.
Dengan kapasitas aliran sebesar 4.750 liter per detik, sebanyak 4.000 liter per detik di antaranya diperuntukkan khusus bagi wilayah DKI Jakarta.
Proses transaksi ini berdasarkan penawaran atas saham WTJJ sebanyak 18.993 lembar dengan nilai nominal Rp1 juta atau sebesar Rp18,99 miliar. Jumlah ini dari 42.122 lembar saham atau Rp42.121.908.000 yang ditawarkan. Di WTJJ, WIKA menggenggam saham mayoritas sebanyak 88,38 persen.
“Penambahan modal ditempatkan dan disetor pada WTJJ tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa WTJJ pada tanggal 20 November 2024,” kata Mahendra.
Mahendra mengatakan tambahan modal ini untuk mendukung Proyek SPAM Jatiluhur yang termasuk Proyek Strategis Nasional. “Hal tersebut sejalan dengan peran Perseroan sebagai agen pembangunan,” kata dia.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti mengklaim proyek ini adalah langkah nyata pemerintah dalam menciptakan solusi infrastruktur air minum yang aman, layak, dan berkelanjutan bagi kota besar seperti Jakarta. Dia menyebut pemerintah akan berkomitmen mengaliri air minum dengan standar nasional ke rumah-rumah di Jakarta.
“Terutama di wilayah yang selama ini kesulitan mendapatkan pasokan air bersih yang memadai,” kata dia seperti dikutip Antara pada, Rabu, 6 November 2024.