TEMPO.CO, Jakarta – Universitas Indonesia (UI) telah mencatatkan lebih dari 1.000 artikel terbit di jurnal internasional bereputasi Q1 sepanjang tahun ini. Berdasarkan data yang dirilis oleh SciVal, hingga akhir Oktober 2024, tercatat sebanyak 1.029 artikel karya sivitas akademika UI tembus di Jurnal Q1.
Dari seluruh publikasi UI tersebut, sebanyak 13,8 persen artikel telah terbit di jurnal dengan peringkat top 10 persen percentile. Nilai Field Weighted Citation Impact (FWCI) UI pada 2024 juga berada di angka 1,15. Angka ini menunjukkan bahwa artikel-artikel ilmiah UI mendapat rata-rata sitasi sebesar 15 persen lebih banyak dibandingkan dengan rata-rata dunia, yang bisa diartikan bahwa hasil riset UI tidak hanya berkualitas tinggi, tetapi juga relevan dan berdampak luas.
Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Nurtami, menyatakan bahwa capaian lebih dari 1.000 artikel di jurnal Q1 dalam setahun adalah untuk pertama kalinya oleh UI. Pencapaian ini disebutnya bukti konkret dari keberhasilan transformasi yang dilakukan oleh Bidang Riset dan Inovasi UI dalam mendorong perubahan ekosistem penelitian di lingkungan universitas. Transformasi dilakukan untuk memastikan setiap aktivitas penelitian tidak hanya memiliki kualitas tinggi, tetapi juga berdampak nyata bagi masyarakat global.
“Dengan strategi yang terintegrasi, UI berhasil menciptakan suasana akademik yang mendorong kolaborasi, inovasi, dan produktivitas penelitian yang berkelanjutan,” katanya melalui pesan tertulis, Selasa, 5 November 2024.
Direktur Riset dan Pengembangan UI, Munawar Khalil, menambahkan adanya kolaborasi yang solid antara dosen, peneliti, dan mahasiswa UI. Menurutnya, UI optimistis bahwa jumlah publikasi di Jurnal Q1 akan terus meningkat di masa mendatang seiring dengan upaya memperkuat kapasitas riset dan inovasi.
“UI berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem riset yang mendukung penelitian unggulan dan inovasi yang berkontribusi besar bagi masyarakat nasional dan internasional,” kata Munawar sambil menunjuk tiga rumpun ilmu yang berbeda, yakni kesehatan, sains-teknologi, dan sosial-humaniora. “UI terus berupaya menghasilkan temuan riset yang tidak hanya bermanfaat bagi dunia akademik, tetapi juga bidang industri,” katanya lagi.