Liputan6.com, Jakarta – Asa itu terjaga. Pintu peluang Indonesia mengikuti Piala Dunia untuk kali kedua, atau pertama sejak merdeka, kembali melebar menyusul hasil matchday 6 Grup C putaran ketiga kualifikasi zona Asia.
Timnas Indonesia mengambil inisiatif lewat penampilan brilian saat mengalahkan Arab Saudi 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (19/11/2024) malam WIB. Torehan dua gol Marselino Ferdinan membawa Indonesia meraih kemenangan pertama atas The Green Falcons sejak 1981 atau 1981 atau 43 tahun.
Perjuangan Garuda dibantu hasil lain. China bertekuk lutut 1-3 dari Jepang di Xiamen Egret Stadium pada waktu bersamaan. Sementara Bahrain dan Australia bermain 2-2 di National Stadium, Rabu (20/11/2024) dini hari WIB.
Hasil tiga partai tersebut membuat persaingan memanas. Ada lima negara yang hanya dipisahkan satu angka dengan dalam posisi bagus. Berada di peringkat tiga lewat torehan enam poin, Garuda tertinggal satu poin di belakang Australia dan unggul selisih gol atas Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Kelima negara ini berseteru memperebutkan satu tempat otomatis ke turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, sebagai pendamping Jepang. Samurai Biru hampir pasti lolos karena sudah memilki 16 nilai. Secara matematis mereka cuma butuh empat angka di empat laga sisa demi memastikan tiket.
Jepang bisa meraup poin yang dibutuhkan di dua pertandingan berikutnya melawan Bahrain dan Arab Saudi pada Maret 2025. Di sini Indonesia mendapat sejumlah berkah. Pasukan Shin Tae-yong boleh berharap Jepang akan tampil serius dan menghambat kedua rival.
Keuntungan lain adalah kalender kualifikasi Piala Dunia 2026. Garuda baru bertemu Jepang pada Matchday 10 alias pertandingan penutup. Meski tampil di kandang sendiri dan membidik hasil maksimal untuk menghibur suporter, kesuksesan mengamankan kursi Piala Dunia 2026 bisa membuat Jepang ‘bermain’ setengah hati. Situasi ini bakal berguna bagi Indonesia yang kemungkinan besar masih membutuhkan tambahan angka di sisa penyisihan.
Kondisi lain yang menolong Indonesia adalah jadwal laga. Keempat musuh Merah Putih di Grup C masih harus saling sikut satu sama lain. Jika hasil pertarungan mereka mendukung, seperti skor partai dua matchday terbaru Australia vs Arab Saudi (0-0), Bahrain vs China (0-1), atau Bahrain vs Australia (2-1), Indonesia berpotensi ketiban durian runtuh.
Duel tandang melawan Jepang (10 Juni 2025) sebenarnya bukan target realistis bagi Indonesia untuk mengincar angka. Begitu pula lawatan ke Australia (20 Maret 2025), meski peluang lebih besar mengingat inkonsistensi Socceroos saat ini.
Logisnya, Jay Idzes dan kawan-kawan logisnya membidik kemenangan pada dua laga kandang tersisa melawan Bahrain (25 Maret 2025) dan China (5 Juni 2025). Raihan enam angka itu diharapkan bisa membawa Garuda melaju ke putaran berikut, syukur-syukur langsung lolos ke turnamen utama.
Seperti diketahui, penghuni dua peringkat teratas menggenggam tiket Piala Dunia 2026. Sementara tim di posisi 3-4 melaju ke fase kualifikasi selanjutnya.
“Jadi, China dan Bahrain pertandingan kandang yang sangat penting. Kemudian kita pergi ke Australia dan Jepang,” kata kiper timnas Indonesia Maarten Paes selepas pertarungan versus Arab Saudi.
Berkat kemenangan atas Arab Saudi, Indonesia boleh percaya diri bisa mewujudkan mimpi. Ada dua faktor yang mendorong, salah satunya pergerakan dari dalam.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir rajin merekrut pemain-pemain berdarah Merah Putih demi mengangkat level sepak bola Indonesia. Kabar terbaru menyebut Ole Romeny bakal bergabung dan dipercaya bakal mengatasi masalah produktivitas lini depan.
“Setelah ada kabar dia akan bergabung, saya sangat senang dia ada di sini. Juga, karena saya mengenalnya dengan sangat baik dan menurut saya dia adalah tambahan yang bagus untuk tim yang sudah kami miliki,” kata striker timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen.
Fakta bahwa Indonesia memiliki peringkat FIFA terendah (150 saat kualifikasi Piala Dunia 2026 dimulai) pun sudah tidak terlihat di lapangan. Garuda kini memiliki skuad berkualitas yang mampu berjibaku.
Kehadiran Ole, pulihnya Kevin Diks dan Mees Hilgers, plus kedatangan pemain diaspora lain semestinya membuat Indonesia lebih siap menghadapi sisa empat laga kualifikasi putaran ketiga.
Keterpurukan Rival Timnas Indonesia
Pengaruh lain yang membantu Indonesia berada di luar menyangkut kondisi rival. Ketika hasil undian keluar, Indonesia dinilai tidak punya peluang karena satu kelompok bersama Jepang, Australia, dan Arab Saudi. Namun, di antara ketiganya, hanya Jepang yang menunjukkan kapasitas sebenarnya.
Australia, penghuni peringkat 24 FIFA dan mengikuti lima edisi terakhir Piala Dunia, melempem. Begitu pula Arab Saudi, yang duduk di posisi 59 ranking FIFA dan mengalahkan Argentina pada Piala Dunia terbaru di Qatar. Mereka masing-masing baru sekali berjaya yang dipetik atas China.
Walau sudah berganti nakhoda dalam usaha mengubah peruntungan, kinerja Australia dan Arab Saudi tidak membaik. Stagnansi mereka pun membuka harapan Indonesia untuk menyeruak dalam persaingan.