TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perhubungan mengumumkan penutupan sementara Bandara Komodo, Labuan Bajo. Hal ini akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara ini, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi masih tinggi—dengan kode merah untuk abu vulkanik yang terpantau hingga ketinggian FL400.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan penutupan sementara Bandara Labuan Bajo dilakukan melalui penerbitan NOTAM Nomor A3479/24. Ia juga mengatakan Airnav Indonesia telah mengeluarkan ASHTAM VAWR0350, VAWR0355 dan VAWR0357 yang memperingatkan penyebaran abu vulkanik di wilayah udara sekitar Bandara Fransiskus Xaverius Seda serta bandara-bandara terdekat lainnya. Mulai dari Bandara Soa, Bandara Haji Hasan Aroeboesman, Bandara Frans Sales Lega, Bandara Komodo, Bandara Gewayantana, Bandara Wunopito, hingga Bandara Kabir.
“Sejauh ini, beberapa penerbangan telah dibatalkan, termasuk rute-rute Wings Air yang menghubungkan Maumere dengan Kupang dan Makassar,” kata Lukman melalui keterangan resminya, Selasa, 5 November 2024.
Lukman mengatakan beberapa maskapai membatalkan penerbangan demi keselamatan. Sementara itu, pihaknya memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali dan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki untuk melakukan pengamatan secara berkala dan melakukan koordinasi secara intensif dengan AirNav Indonesia maupun pemangku kepentingan lainnya.
“Kami berharap situasi segera membaik, sehingga aktivitas penerbangan dan operasional bandara kembali normal,” kata Lukman.
Sebelumnya, Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III Siaga menjadi Level IV awas mulai 3 November pukul 24.00 WITA.
Adapun letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Senin dini hari, 4 November 2024, menyebabkan 10 warga meninggal dan 10 ribu korban mengungsi. Mengutip Antara, wilayah terdampak erupsi berjumlah enam desa di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, Boru, Boru Kedang dan Pululera serta satu desa di Kecamatan Ile Bura, yakni Dulipali.
Setelah peristiwa bencana tersebut, General Manager Airnav Cabang Kupang I Nyoman Oka Wiraman mengatakan empat bandara di Pulau Flores yang tidak beroperasi sementara. Empat bandara yang ditutup sementara itu adalah Bandara H Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende, Soa Bajawa dan Gewayantana di Larantuka, serta Bandara Frans Seda Maumere Kabupaten Sikka.
Untuk Bandara Frans Seda Maumere, menurut dia, sudah tidak beroperasi selama kurang lebih dua bulan lebih sebagai dampak dari erupsi gunung tersebut.
Pilihan Editor: Wisatawan Tetap Mendatangi Labuan Bajo saat KTT ASEAN