Universitas Indonesia sedang ramai setelah kelulusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia dari program Doktoral Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI pada Oktober 2024. Kontroversi kelulusan Bahlil tak hanya terjadi di luar kampus, di dalam kampus suara-suara penolakan atas gelar doktor Bahlil pun amat kencang.
Kelompok-kelompok dosen, kalangan profesor, mahasiswa, alumnus, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) memprotes keras gelar untuk Bahlil itu. Bahkan BEM UI memampang spanduk-spanduk bertulisan “Jasa Kilat Gelar Akademik” dengan foto bergambar wajah Bahlil.
Spanduk yang dipasang di pagar dekat Stasiun UI juga menyertakan tulisan “Testimoni: Bahlil Lahadalia” dan “#NEGOSAMPAIJADI”. Foto-foto spanduk tersebut diunggah BEM UI di akun Instagram resmi mereka. “Gelar akademik adalah simbol integritas dan perjuangan panjang, bukan komoditas yang bisa dibeli secara instan,” tulis BEM UI dalam keterangan unggahan tersebut.
Narasumber Tempo di kalangan lingkup internal UI mengungkapkan bahwa banyak pihak di dalam kampus itu merasa peristiwa Bahlil ini menyakitkan. Mereka merasa nama dan reputasi UI menjadi buruk lantaran kasus Bahlil ini.