TEMPO.CO, Jakarta – Jika Anda menemukan benjolan atau melihat suatu perubahan pada payudara Anda, Anda mungkin langsung khawatir dan berspekulasi bahwa Anda menderita kanker payudara. Namun, bisa jadi kondisi payudara yang Anda temui itu tidak berbahaya atau jinak.
Dikutip dari Webmd.com, Jenis tumor payudara non-kanker yang paling umum disebut fibroadenoma. Fibroadenoma dapat terlihat seperti kelereng kecil, biasanya, fibroadenoma keras dan kenyal, serta tidak sakit. Kemungkinan penyebab dari tumor ini ialah berkaitan dengan hormon.
Jika Anda memiliki fibroadenoma yang terus tumbuh atau berubah, dokter Anda dapat melakukan operasi untuk mengangkatnya. Namun terkadang jenis tumor ini berhenti tumbuh atau menyusut tanpa pengobatan.
Jenis tumor jinak lainnya disebut papiloma intraduktal. Massa seperti kutil ini tumbuh di saluran susu. Satu papiloma dapat menimbulkan benjolan kecil di samping atau di belakang puting. Kondisi ini dapat menyebabkan keluarnya cairan bening atau berdarah dari puting.
Perubahan kadar hormon tampaknya berperan dalam dua kondisi umum yang dapat memengaruhi payudara, yakni fibrosis dan kista. Fibrosis terjadi ketika jaringan payudara menebal dan terasa kencang atau kenyal di beberapa bagian. Kista adalah benjolan yang dapat digerakkan berisi cairan. Secara keseluruhan, ini disebut perubahan fibrokistik.
Wanita kemungkinan besar mengalami fibriosis dengan atau tanpa kista sebelum menopause. Perubahan fibrokistik dapat memburuk tepat sebelum menstruasi dan berubah sepanjang siklus menstruasi. Gejala yang terlihat ialah timbulnya benjolan atau keluarnya cairan dari puting yang tampak keruh.
2. Perubahan terkait kehamilan dan menyusui
Saat hamil dan menyusui, payudara terasa lebih menonjol dari biasanya karena kelenjar penghasil susu bertambah besar. Beberapa kondisi bisa menimbulkan perubahan dan benjolan pada payudara. Kondisi tersebut seperti adedoma laktasi, mastitis, galaktokel, serta pendarahan.
Kumpulan nanah ini terasa seperti benjolan yang nyeri. Mungkin juga timbul demam atau rasa kurang nyaman di badan. Abses payudara bisa disebabkan oleh masitis yang tidak diobati atau pengobatan yang tidak berhasil.
Saluran susu yang tersumbat dapat menyebabkan kondisi ini, yang menjadi lebih umum saat Anda mendekati masa menopause. Kondisi ini biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun, tetapi beberapa wanita mengalami kondisi berikut:
– Keluarnya cairan dari puting susu yang lengket dan kental, berwarna putih, hijau, atau hitam
– Puting atau areola (kulit di sekitar puting) yang lembut dan merah
– Puting yang mengarah ke dalam
– Benjolan keras
Hal ini dapat terjadi ketika jaringan lemak di payudara Anda cedera, atau setelah Anda menjalani operasi payudara atau radiasi . Benjolan dapat muncul karena jaringan parut, atau ketika sel lemak yang cedera berubah menjadi kantung cairan yang disebut kista minyak. Nekrosis lemak biasanya tidak menyakitkan, dan lebih mungkin terjadi jika Anda memiliki payudara besar.
Jenis tumor ini biasanya jinak, dan jarang terjadi di payudara. Jika terjadi, tumor jinak ini biasanya terasa seperti benjolan keras yang dapat digerakkan dengan jari. Tumor ini cenderung muncul di bagian atas, bagian dalam payudara. Dokter mungkin akan menyarankan operasi untuk mengangkatnya.
Jenis tumor ini, yang muncul di jaringan ikat payudara, juga langka dan biasanya nonkanker. Kemungkinan besar wanita akan mengalaminya saat berusia 40-an. Tumor ini dapat muncul sebagai benjolan yang tidak sakit, tetapi ada kemungkinan terasa nyeri. Tumor ini dapat tumbuh dengan cepat dan meregangkan kulit.