Dunia

Sosok Rektor USU Muryanto Amin yang Dilaporkan ke Bawaslu, Pernah Dituduh Swaplagiarisme

5
×

Sosok Rektor USU Muryanto Amin yang Dilaporkan ke Bawaslu, Pernah Dituduh Swaplagiarisme

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Muryanto Amin dilaporkan atas dugaan cawe-cawe politik pasangan calon Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution-Surya. Dugaan terhadap Rektor USU tersebut dilaporkan tim kuasa hukum calon Gubernur Sumut pasangan Edy Rahmayadu-Hasan Basri.

Ketua tim kuasa hukum Edy Rahmayadi-Hasan Basri mengatakan bahwa pimpinan USU tersebut telah berpartisipasi dalam memenangkan salah seorang calon gubernur Sumut dengan menggunakan fasilitas kampus. 

Muryanto Amin menjabat sebagai Rektor USU setelah resmi dilantik pada 28 Januari 2021 lalu oleh Ketua Majelis Wali Amanat USU, Kartini Pandjaitan Sjarir. Setelah pelantikan tersebut Muryanto resmi menjabat sebagai Rektor USU periode 2021-2026. Berikut Profil lengkap Muryanto.

Melansir dari laman resmi USU Muryanto Amin lahir di Medan pada 30 September 1974. Muryanto saat ini merupakan guru besar bidang ilmu politik. Gelar sarjana ia peroleh setelah menyelesaikan studi S1 di bidang Administrasi Negara di Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, USU pada 1997.

Kemudian ia melanjutkan jenjang pendidikannya dengan memperoleh gelar magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia dan lulus pada 2008. Ia melanjutkan pendidikan S3-nya di universitas yang sama dan lulus pada 2013. Kemudian pada 2023 ia resmi dikukuhkan menjadi profesor. Dalam acara pengukuhannya ia membawakan sebuah pidato yang berjudul Transformasi Partai Politik menjadi Organisasi Partai di Era Digital untuk Penguatan Demokrasi.

Sebelum menjabat sebagai rektor. Muryanto merupakan staf pengajar di Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, USU. Berawal dari menjadi asisten dosen dan asisten peneliti kemudian ia berstatus sebagai dosen tetap dengan diangkat sebagai PNS. 

Selama menjadi dosen Muryanto sempat diamanahkan mengemban beberapa jabatan seperti Pemimpin Redaksi Jurnal Politeia, Dewan Riset Kota Medan, Dewan Kota pemerintah Kota Medan (2013-2018), Direktur Eksekutif Vote Institute (2013-2014), Komisaris Pt Perkebunan Nusantara (2013-2016). Ia juga terpilih dalam pemilihan Dekan Fisip USU periode 2016-2021. 

Setelah menjabat sebagai dekan, Muryanto kembali maju dalam pemilihan Rektor USU. Ia unggul dari dua orang kandidat lainnya Farhat dan Arif Nasution dalam sidang pleno MWA USU di Jakarta dengan meraih 18 suara. Atas kemenangannya tersebut ia dilantik menjadi Rektor USU ke-16. Saat dilantik ia berusia 46 tahun dan menjadi rektor USU termuda yang pernah dilantik. 

Sebelum dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan penyalahgunaan fasilitas kampus untuk tujuan politik, Muryanto sempat diprotes oleh Gerakan Untuk Rakyat. Melalui Majelis Wali Amanat kelompok massa aksi yang menamai diri mereka Gerakan untuk Rakyat menyampaikan keresahan mereka atas tindakan Rektor USU yang diduga telah mencoreng kampus sebagai lembaga yang independen.

“Gerakan ini berupaya menyatukan suara civitas akademika untuk mempertahankan independensi kampus dari intervensi kepentingan politik praktis,” ujar salah seorang massa aksi Yoel Sihombing.

Isu dalam keterlibatan Muryanto dalam usaha memenangkan Bobby Nasution telah menjadi perbincangan sejak Pilkada Kota Medan pada 2021 lalu. Muryanto saat itu disebut-sebut dekat dengan orang-orang yang berada di lingkungan istana. Muryanto juga disebut menjadi salah satu konsultan politik yang membantu Bobby dalam pemilihan Wali Kota Medan.

Meski pernah membantah bahwa kedekatannya dengan Bobby turut membantu Bobby saat pencalonan Wali Kota Medan, namun nyatanya Muryanto kerap hadir dalam sejumlah acara-acara yang juga dihadiri Bobby. 

Muryanto pernah membantah isu kedekatannya dengan Bobby yang dikaitkan dengan Pilkada Kota Medan. Ia mengatakan bahwa kedekatannya lantaran alasan penelitian berhubung penelitian dan studinya banyak berkaitan dengan pilkada. “Riset saya banyak soal Pilkada,” kata Muryanto Amin. Sementara itu, Muryanto juga enggan berpolemik panjang soal dugaan swaplagiarisme ini.

TIARA JUWITA | EGI ADYATAMA



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *