Sebagai calon wakil presiden, JD Vance mampu menarik perhatian publik dengan pidato-pidato yang kuat tentang lapangan pekerjaan, isu-isu ekonomi, dan nasionalisme. Ia sering menyerukan pentingnya melindungi pekerjaan-pekerjaan di Amerika dari ancaman persaingan luar negeri, khususnya China, yang ia sebut sebagai “ancaman terbesar bagi Amerika.” Pesan-pesan politiknya beresonansi kuat di kalangan pemilih Midwestern, di mana banyak negara bagian seperti Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania masih berjuang untuk pulih dari penurunan industri manufaktur.
Vance juga terkenal karena kritiknya terhadap kesepakatan perdagangan yang menurutnya justru merugikan Amerika. Ia kerap menuding Partai Demokrat sebagai pihak yang bertanggung jawab atas hilangnya pekerjaan di Rust Belt karena mereka mendukung kesepakatan perdagangan bebas yang ia klaim lebih menguntungkan negara lain, seperti Meksiko dan China. Sebagai bagian dari gerakan America First, Vance mendukung kebijakan imigrasi yang lebih ketat, serta isolasionisme dalam kebijakan luar negeri untuk melindungi kepentingan dalam negeri.
Kehidupan Pribadi dan Pandangan Kontroversial JD Vance
Selain pandangannya yang tajam dalam politik, JD Vance juga sering menjadi sorotan karena sejumlah komentar kontroversialnya. Pada tahun 2021, ia pernah menyatakan bahwa Amerika “dijalankan oleh sekelompok perempuan pecinta kucing yang tidak punya anak dan menderita dengan kehidupan mereka sendiri.” Pernyataan ini menuai kritik luas, termasuk dari aktris Jennifer Aniston yang tersinggung dengan komentar tersebut. Vance mengklaim bahwa komentar tersebut disampaikan secara sarkastik, namun tidak sedikit yang menganggapnya sebagai pandangan yang merendahkan perempuan.
Dalam kehidupan pribadinya, Vance adalah sosok yang dekat dengan keluarga. Ia menikah dengan Usha Vance, seorang pengacara dan anak imigran India yang dikenalnya saat menempuh pendidikan di Sekolah Hukum Yale. Pasangan ini memiliki tiga anak dan sering digambarkan sebagai keluarga yang harmonis. Vance sendiri kerap menyebut istrinya sebagai “suara perempuan yang kuat” yang menjadi pendukung utamanya. Kehidupan keluarga Vance yang sederhana namun kokoh tampaknya menjadi bagian dari daya tariknya di mata pemilih, terutama di kalangan konservatif.