HOT

Siapa Nama Ibu Nabi Muhammad SAW? Simak Sejarah Masa Kecilnya

6
×

Siapa Nama Ibu Nabi Muhammad SAW? Simak Sejarah Masa Kecilnya

Share this article


Kehamilan Siti Aminah merupakan masa yang penuh dengan keistimewaan dan tanda-tanda keajaiban yang mengisyaratkan kemuliaan janin dalam kandungannya. Riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Sa’ad dan Baihaqi, sebagaimana dikutip dalam buku Mengais Berkah di Bumi Sang Rasul (2020) karya Ahmad Hawassy, menceritakan betapa berbedanya pengalaman kehamilan Siti Aminah dibandingkan wanita-wanita lain pada masanya.

Selama masa kehamilannya, Siti Aminah merasakan keringanan yang luar biasa, tanpa beban yang memberatkan sebagaimana umumnya wanita hamil. Lebih dari itu, beliau kerap mendapatkan mimpi-mimpi yang memuat isyarat dan petunjuk tentang keagungan janin yang dikandungnya. Sebelum melahirkan nabi Muhammad SAW, Siti Aminah bermimpi melahirkan seorang anak laki-laki yang lahir bersama cahaya menyelimuti Bumi. Mimpi tersebut kemudian terbukti sebagai pertanda bahwa ia akan melahirkan seorang nabi akhir zaman yang telah dinanti-nantikan umat manusia.

Siti Aminah juga melihat dirinya berdoa kepada Allah SWT, “Aku berlindung kepada Tuhan yang Maha Esa supaya menyelamatkan anak ini, daripada semua orang yang dengki.” Nabi Muhammad SAW pun lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal pada tahun Gajah, atau 50 hari setelah peristiwa tentara gajah.

Aminah binti Abdullah membesarkan Nabi Muhammad SAW sendirian, selepas meninggalnya suami tercinta Abdullah bin Abdul Muthalib. Meski waktu kebersamaan mereka relatif singkat, peran Siti Aminah sebagai ibu sangatlah vital dalam membentuk fondasi karakter dan kepribadian Nabi Muhammad SAW. Pengaruh didikan dan teladan Siti Aminah tercermin jelas dalam akhlak mulia yang kemudian menjadi ciri khas kepribadian Rasulullah sepanjang hidupnya.

Dalam buku yang sama, Ahmad Hawassy menggambarkan bagaimana kesederhanaan hidup yang dijalani Siti Aminah turut mewarnai pribadi Nabi Muhammad SAW. Hal ini tersirat dalam salah satu sabda Rasulullah yang menyebutkan dirinya sebagai putra seorang wanita Quraisy yang biasa memakan daging kering, sebuah ungkapan yang menggambarkan kesederhanaan hidup yang beliau warisi dari sang bunda.

Kepergian Siti Aminah untuk selama-lamanya ketika Nabi Muhammad masih berusia enam tahun menjadi momen yang sangat memilukan. Peristiwa yang terjadi di daerah Abwa, dalam perjalanan menuju Madinah, ini meninggalkan kesan mendalam dalam kehidupan Rasulullah. Kehilangan sosok ibu di usia yang masih sangat belia membuat Rasulullah kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan pamannya, Abu Thalib.

Meski masa kebersamaan Siti Aminah dengan putra tercintanya relatif singkat, namun pengaruh dan perannya sebagai ibu sangatlah fundamental dalam membentuk kepribadian awal Rasulullah.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *