TEMPO.CO, Jakarta – Pasangan calon gubernur-wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Sherly Tjoanda-Sarbin Sehe, unggul suara dibandingkan tiga paslon rivalnya versi hitung cepat atau quick count. Berdasarkan data quick count lembaga survei Indikator Politik, Sherly-Sarbin unggul di angka 50,73 persen.
Disusul pasangan nomor urut 1, Husain Alting-Asrul di angka 25,32 persen, paslon nomor urut 3 Muhamad Kasuba-Basri sebesar 12,55 persen, dan paslon nomor urut 2 Aliong Mus-Sahril sebesar 11,4 persen.
Sherly sebelumnya menggantikan posisi mendiang suaminya, Benny Laos dalam Pilkada Maluku Utara. Enam pekan sebelum Pilkada Serentak, Benny Laos, meninggal setelah speedboat alias perahu motor yang ditumpanginya terbakar di Pulau Taliabu pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
Peneliti utama Indikator Politik Kennedy Muslim mengatakan, elektabilitas Benny Laos memang sudah unggul dibandingkan kandidat lain dalam survei Indikator Politik pada September 2024. Elektabilitas Benny kala itu unggul dibanding tiga kandidat lain dengan 31,3 persen.
“Elektabilitas itu tinggi karena kinerja Benny saat menjadi Bupati Pulau Morotai,” kata Kennedy saat dihubungi Tempo, Sabtu, 30 November 2034.
Namun, elektabilitas melonjak setelah Sherly menggantikan Benny Laos. Pada Oktober 2024, elektabilitas Sherly mencapai 40,7 persen. Lalu pada November 2024, elektabilitas Sherly mencapai 47, 5 persen. Kedua survei itu masih menempatkan Sherly di posisi pertama.
Menurut Kennedy, lonjakan elektabilitas itu karena insiden Benny Laos. Dari sisi demografi, kenaikan lonjakan suara itu berasal dari perempuan. “Ada insiden tragis Benny yang menimbulkan simpati dari kalangan perempuan. Ini salah satu faktor utama,” kata Kennedy.
Kennedy mengatakan, faktor lain keunggulan Sherly karena sosialisasi dan kampanye masif di media sosial, terutama TikTok. “Bahkan konten kampanye sampai di Jakarta. Beberapa faktor itu yang menjadi penjelas Sherly bisa menang dengan margin tebal bahkan di atas 50 persen,” kata dia.
Kennedy menilai, keunggulan Sherly merupakan hal bersejarah di Maluku Utara. Sebagai golongan triple minority (non-muslim, perempuan, dan etnis Tionghoa), Sherly mampu unggul di wilayah mayoritas muslim. Tantangan ke depan, popularitas Sherly bergantung kinerja.
“Apalagi saat ini sudah mulai muncul protes dari pihak yang kalah. Itu justru menjadi tantangan Sherlu bisa mendelivrr bisa mendeliver untuk meneruskan legacy mendiang suaminya,” kata Kennedy.
Ada tiga rival Benny-Sarbin dalam Pilgub Maluku Utara. PDIP mengusulkan Sultan Tidore dan anggota DPD, Husain Alting Sjah, yang dipasangkan dengan wakil ketua DPRD Kota Ternate, Asrul Rasyid Ichsan. Partai Gerindra, Golkar, Perindo, Garuda, dan PBB mengusung Bupati Pulau Taliabu, Aliong Mus, yang dipasangkan dengan wakil ketua DPRD Maluku Utara, Sahril Tahir. Adapun PKS dan Hanura mengusung Bupati Halmahera Selatan, Muhammad Kasuba, serta anggota DPD RI, Basri Salama.