TEMPO.CO, Jakarta – Matcha dan green tea semakin disukai anak muda. CEO Uji Matcha, Merisha Ayu Permata Putri mengatakan sebenarnya ada perbedaan dan kesamaan antara matcha dan green tea. Dalam hal persamaan, baik matcha dan green tea sama sama hijau dan berasal dari tumbuhan yang sama yakni camelia sinensis.
“Perbedaannya terlihat dari proses shading,” kata Merisha dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 1 Desember 2024.
Merisha mengatakan green tea tidak melalui proses shading. “Sedangkan matcha shadingnya selama 3-4 pekan,” katanya.
Camellia sinensis adalah tanaman yang biasa diolah menjadi teh hitam, teh hijau, teh putih, teh oolong dan teh pu-erh. Shading adalah proses memberi cover pada tanaman tertentu, agar tidak langsung terpapar langsung dengan sinar matahari.
Saat tidak terekpos langsung maka proses fotosintesis terjadi, jadi daunnya itu jadi lebih hijau, rasa dan nutrisi jadi lebih bagus atau lebih banyak juga,” ujar Merisha yang juga seorang pecinta Matcha sejak 2007 silam.
Proses shading ini, kata Merisha, menciptakan warna hijau yang lebih pekat. Saat tidak terekpos langsung maka proses fotosintesis terjadi, jadi daunnya itu lebih hijau, rasa dan nutrisi jadi lebih bagus
Sebelumnya, Uji Matcha, kafe dengan sajian berbahan dasar matcha di Indonesia sejak 2017, membuka cabang terbarunya di Pakuwon Mall Bekasi. Outlet ini menjadi gerai ketiga setelah sebelumnya menyediakan layanan di Grand Indonesia dan Kota Kasablanka.
Tak hanya menawarkan pengalaman rasa, Uji Matcha juga mengajak pengunjung menyelami budaya Jepang melalui aktivitas seperti Chanoyu, upacara minum teh tradisional yang sarat makna. Selain itu, pelanggan juga dapat bermain Omikuji, permainan ramalan keberuntungan yang umumnya ditemukan di kuil Shinto di Jepang. “Di sini, Anda bisa mendapatkan ramalan harian mulai dari ‘best fortune’ hingga ‘final fortune’,” kata Merisha.