Liputan6.com, Jakarta – Bara hampir terjebak dalam rencana licik yang dirancang untuk membawanya ke rumah Ario. Ia menerima pesan seolah-olah Saras sedang meminta pertolongan karena disekap.
Bergegas untuk menyelamatkan Saras, Bara menuju rumah Ario. Kekhawatiran merundung Saleha dan Nando. Menyadari sesuatu yang tidak beres, Nando memutuskan untuk mengikuti Bara yang tampak tergesa-gesa.
Saat Nando berhasil menyusul, ia segera menghentikan Bara dan menyuruhnya memeriksa ponselnya. Ternyata, pesan tersebut telah hilang, membuktikan bahwa itu hanyalah tipu muslihat.
Rencana jahat Ario pun gagal. Amarah Ario memuncak, ia membentak Dita. Namun, Dita tidak tinggal diam dan balik memarahi Ario, mengungkapkan bahwa semua ini adalah karena Saras.
Dengan marah, Ario bergegas menemui Saras dan meluapkan kemarahannya. Saras merasa ketakutan, tetapi Alyssa tiba tepat waktu untuk melindunginya. Meski begitu, Ario mengancam akan menghentikan pengobatan ayah Saras, membuat Saras tidak berdaya.
Alyssa segera memberi tahu Saleha tentang situasi yang menimpa Saras. Saleha pun merasa cemas dan panik, ingin segera membantu Saras dari bahaya yang mengintai. Namun, mereka merasa terjebak dalam situasi yang sulit.
Ario, tidak kehabisan akal, menyusun rencana jahat baru dengan menculik Saleha melalui suruhannya di sekolah Reza. Reza melihat kejadian tersebut dan panik, lalu melaporkannya kepada gurunya yang kemudian menghubungi Nando. Bersama Danny, Nando segera bergerak untuk mencari Saleha.
Saleha mendapati dirinya terjebak dalam ruang lelang, diperlakukan sebagai objek lelang. Kenangan traumatis kembali menghantuinya, menimbulkan ketakutan yang mendalam. Namun, Saleha berusaha tegar dan mencari cara untuk melarikan diri.
Dita, yang ternyata menyamar sebagai pembawa acara lelang, segera memberi tahu Ario untuk bertindak cepat menyelamatkan Saleha.
Cerita ini adalah tentang keberanian dan tekad dalam menghadapi ancaman, di mana persahabatan dan kecerdikan menjadi kunci untuk mengatasi bahaya.
