Travel

Rano Karno Sebut Pramono Sempat Kecewa Prabowo Dukung Ridwan Kamil

2
×

Rano Karno Sebut Pramono Sempat Kecewa Prabowo Dukung Ridwan Kamil

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Calon Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengungkapkan bahwa Calon Gubernur Jakarta Pramono Anung sempat kecewa dengan dukungan Presiden Prabowo Subianto terhadap pasangan calon Ridwan Kamil – Suswono di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Si Doel, begitu Rano dikenal, mengharapkan apa yang disampaikan Prabowo soal Pilgub Jakarta adalah pesan damai, bukan dukungan pada kandidat tertentu.

“Saya nggak berani bilang Mas Pram kecewa, (tapi) kalau mungkin dikatakan kecewa, mungkin dia lebih kecewa dari aku,” kata Rano saat siaran langsung dalam Bocor Alus Politik Tempo, pada Rabu petang, 27 November 2024.

Rano sendiri mengaku pernah mempertanyakan keaslian surat dukungan Prabowo ke Ridwan Kamil tersebut. Ia merujuk satu unggahan yang memuat foto dokumen yang kemudian diturunkan. Namun dia tidak mengelaborasinya lebih rinci.

Pramono, kata Rano, bercerita bahwa Prabowo mendukung mereka. Usai ditunjuk oleh Megawati menjadi pasangan dalam Pilgub Jakarta beberapa bulan lalu, Pramono diperintahkan untuk mengharap Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai Sekretaris Kabinet waktu itu. 

Mantan Wakil Gubernur Banten, Rano, kemudian mengatakan bahwa Pramono juga berbicara dengan Prabowo mengenai rencana maju Pilgub Jakarta.  “Prabowo ketawa: ‘Yaudah maju aja mas.’ Itu yang saya pahami, apakah perlu minta lagi? saya kan enggak paham,” katanya.

Sebelumnya beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan pada 25 November 2024, surat bertanda tangan Prabowo menjelaskan bahwa Jakarta masih memberikan pengaruh dalam perkembangan bangsa. Kemajuan Jakarta di bidang apapun akan mempengaruhi perkembangan di seluruh wilayah Indonesia. 

Karena itu, Prabowo  menilai Jakarta butuh dipimpin oleh sosok birokrat yang berpengalaman seperti Ridwan Kamil dan Suswono. Prabowo mengatakan di tangan Ridwan Kamil dan Suswono Jakarta akan menjadi kota yang lebih maju dan membawa pengaruh baik untuk kemajuan bangsa.

Surat bertanda tangan Prabowo itu dibenarkan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Namun Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan posisi Prabowo dalam surat dukungan terhadap Ridwan Kamil sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Muzani menyatakan, surat tersebut dibuat pada masa kampanye. Dia memperkirakan, mungkin surat itu memang baru beredar luas saat masa tenang, bukan dikeluarkan saat masa tenang.

 “Itu surat cukup jelas, tegas dalam kedudukan beliau sebagai Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Itu suratnya jelas,” kata Muzani di kompleks MPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 26 November 2024. “Kemarin sebelum masa tenang.”

PDIP Klaim Kemenangan Pramono-Rano

Sekretaris Tim Pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3, Arya Bima dalam jumpa pers pada Rabu malam, 27 November 2024, mengklaim kemenangan paslon yang mereka usung Pramono Anung-Rano Karno dalam satu putaran. Pernyataan itu berdasarkan rekapitulasi manual oleh internal.

PDIP menghitung rekapitulasi manual dari 14.835 TPS. Yang belum masuk kurang lebih sekitar 43 TPS. Dari data total yang ada, perolehan suara Pramono-Rano sekitar 2.163.111, dengan surplusnya sekitar 3.000 suara.

Penghitungan internal itu, kata Bima Arya, sudah menyentuh angka 99,6 persen dengan pasangan Pramono-Rano mendapatkan 50,09 persen suara, sehingga memastikan kemenangan pasangan ini di Pilkada Jakarta dalam satu putaran.

“Dengan demikian, memenuhi Pasal 10 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, pasangan Mas Pram-Bang Doel secara resmi kami nyatakan menang dalam satu putaran,” katanya. Hasil resmi akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU setelah proses rekapitulasi suara selesai dilakukan secara berjenjang mulai Kamis 28 November 2024 hingga Senin 16 Desember 2024.

Berbagai lembaga survei pada Rabu malam, 27 November 2024, juga sudah menunjukkan pasangan calon Pramono-Rano memimpin dari dua pesaingnya.

Charta Politika Indonesia: 39,32 persen

Parameter Politik Indonesia: 39,18 persen

Indikator Politik Indonesia: 39,53 persen

2. Dharma Pongrekun-Kun Wardhana

Charta Politika Indonesia: 10,6 persen 

Parameter Politik Indonesia: 10,66 persen

Indikator Politik Indonesia: 10,61 persen

3. Pramono Anung-Rano Karno

Charta Politika Indonesia: 50,08 persen

Parameter Politik Indonesia: 50,17 persen

Indikator Politik Indonesia: 49,85 persen

Eka Yudha dan Dani Aswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *