Travel

Profil Wakil Presiden AS Terpilih JD Vance, Ternyata Dulu Pernah Mengolok-olok Donald Trump

4
×

Profil Wakil Presiden AS Terpilih JD Vance, Ternyata Dulu Pernah Mengolok-olok Donald Trump

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta James David Vance adalah seorang politikus, penulis, dan mantan anggota Korps Marinir Amerika Serikat yang kini terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat. Sebagai anggota Partai Republik, ia telah menjabat sejak 2023 sebagai senator junior dari Ohio. Pada pemilihan presiden 2024, ia mendampingi Donald Trump sebagai calon wakil presiden.

Vance, yang sebelumnya merupakan pengkritik keras Trump, bahkan pernah menyebut mantan presiden itu sebagai “Hitler Amerika” dan “penipuan total.” Namun, saat mencalonkan diri sebagai senator pada 2022, Vance mengubah sikapnya dan memberikan dukungan penuh kepada Trump. Dukungan dari Trump ini terbukti menjadi faktor penting bagi Vance dalam memenangkan pemilihan pendahuluan Partai Republik yang sangat kompetitif.

James Donald Bowman lahir pada 2 Agustus 1984 di Middletown, Ohio, dari pasangan Beverly Carol (née Vance) dan Donald Ray Bowman. Ia memiliki darah Skotlandia-Irlandia. Saat masih kecil, orang tuanya bercerai. Ketika diadopsi oleh suami ketiga ibunya, Bob Hamel, namanya diubah menjadi James David Hamel untuk menghapus nama ayahnya, namun tetap menggunakan nama panggilan JD sebagai penghormatan kepada pamannya.

Vance menulis bahwa masa kecilnya penuh dengan tantangan seperti kemiskinan dan kekerasan, serta ibunya yang berjuang melawan kecanduan narkoba. Dia dan saudara perempuannya, Lindsey, sebagian besar diasuh oleh kakek-nenek dari pihak ibu, James dan Bonnie Vance, yang mereka panggil Papaw dan Mamaw.

Pada usia 17 tahun, Vance mendapatkan pekerjaan pertamanya sebagai kasir di Dillman Foods, sebuah toko kelontong lokal. Setelah lulus dari Middletown High School pada tahun 2003, ia bergabung dengan Korps Marinir Amerika Serikat sebagai jurnalis militer di Wing Pesawat Marinir ke-2. Dalam empat tahun masa dinasnya, Vance ditempatkan di Irak pada tahun 2005 selama enam bulan dalam peran non-tempur untuk menulis artikel dan mengambil foto. Ia mencapai pangkat kopral dan dianugerahi Medali Kedisiplinan Baik Korps Marinir serta Medali Pencapaian Angkatan Laut dan Korps Marinir.

Karier politik Vance dimulai pada 2022 setelah Senator Republik Ohio, Rob Portman, mengundurkan diri. Vance berhasil mengumpulkan dana kampanye senilai 10 juta dolar AS (sekitar Rp 162 miliar), yang sebagian besar berasal dari Peter Thiel, mantan bosnya di Silicon Valley. Setelah terpilih dan dilantik, Vance menjadi dikenal berkat pandangan konservatifnya serta dukungannya terhadap kebijakan ekonomi populis. Ia juga menonjol sebagai salah satu anggota Kongres yang sangat skeptis terhadap bantuan militer AS untuk Ukraina.

Baru-baru ini, Vance mengajukan beberapa rancangan undang-undang (RUU), meski sebagian besar gagal disahkan di DPR. Beberapa RUU yang diajukannya antara lain berfokus pada pemotongan dana federal untuk universitas yang menolak konflik Israel di Gaza dan mempekerjakan imigran ilegal, serta membatasi akses pemerintah Tiongkok ke pasar modal Amerika. Pandangan-pandangan ini disampaikannya pada Konferensi Konservatif Nasional baru-baru ini sebagai bentuk komitmennya terhadap isu-isu utama selama masa jabatannya.

Sosok JD Vance dipandang sejalan dengan Donald Trump, dan profilnya sebagai calon wakil presiden diharapkan dapat memperkuat posisi Trump dalam meraih dukungan pemilih konservatif di Pemilu AS.

MICHELLE GABRIELA | EIBEN HEIZIER
Pilihan editor: Rusia Sangkal Ada Percakapan Telepon Antara Putin dan Trump: Fiktif



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *