Zhou memulai perjalanan epiknya dari Nanjing pada 28 Juli. Selama 100 hari, ia menempuh hampir 4.400 km menuju Lhasa, menghadapi berbagai rintangan. “Situasi di Yichang cukup serius; istri saya bahkan berkendara ratusan kilometer untuk merawat saya,” kenang Zhou.
Dua insiden besar mewarnai perjalanan ini. Di Anhui, Zhou mengalami sengatan panas pertama hingga harus dirawat di rumah sakit. Di Hubei, ia kembali pingsan akibat sengatan panas dalam suhu 40 derajat. Meski mendapat peringatan dari Li untuk menghentikan perjalanan, Zhou bersikeras melanjutkan misinya.
Li mencoba meyakinkannya untuk berhenti, mengatakan, “Saya melihat ketulusanmu. Jika kalian benar-benar ingin bersama, tidak perlu mempertaruhkan nyawa kalian.” Namun, tekad Zhou untuk membuktikan kesungguhannya tidak tergoyahkan.