TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto bekerja 10 jam per hari. Dia mengaku malu kalau tak ikut bekerja lebih keras, ia mengatakan akan bekerja 20 jam per hari.
“Kami malu kalau tidak kerja keras. Kalau Presiden kerja 10 jam. Saya katakan ‘aku kerja 20 jam’. Itu tekadku. Insyaallah swasembada kita akan rebut dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata Amran dalam rapat koordinasi swasembada pangan di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Amran menuturkan, ada sejumlah gebrakan yang diambil selama Prabowo memimpin. Ia mencontohkan, volume pupuk subsidi telah dinaikkan sebesar 100 persen. Ia juga menyebut penghapustagihan kredit macet UMKM, dan kenaikan anggaran Kementan menjadi Rp 29 triliun.
Pada tahun depan, Kementan akan mengalokasikan anggaran 2025 sebesar Rp 23,61 triliun untuk mendukung program swasembada beras. Angka itu sama dengan 80,39 persen dari pagu anggaran kementerian ini pada tahun depan yang mencapai Rp 29,37 triliun.
“Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto, dalam berbagai kesempatan memerintahkan Kementan agar swasembada pangan dapat diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024, seperti dipantau dari siaran langsung.
Amran Sulaiman menjelaskan, anggaran itu akan digunakan untuk menjalankan berbagai program yang telah bergulir sejak tahun ini. Program-program itu yakni optimasi lahan seluas 851 ribu hektare, cetak sawah seluas 225 ribu hektare, dan pompanisasi lahan tadah hujan seluas 500 ribu hektare.
Uang itu juga direncanakan akan dialokasikan untuk pengelolaan potensi lahan bersama Kementerian Pekerjaan Umum seluas 300 ribu hektare, dan tumpang sisip padi gogo pada tanaman perkebunan dan sawit yang luasnya mencapai 300 ribu hektare.
Selain itu, Kementan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 413,67 miliar untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis pada 2025. Alokasi anggaran ini akan diturunkan dalam bentuk bantuan benih sayuran dan buah, ubi jalar, dan ayam petelur sejumlah 600 ribu ekor untuk kegiatan Pekarangan Pangan Bergizi di 2.500 desa.
Dengan anggaran sebesar itu, Amran Sulaiman membidik produksi beras sebesar 32,83 juta ton, jagung 16,68 juta ton, kedelai 334 ribu ton, aneka cabai 3,08 juta ton, dan bawang merah 1,99 juta ton. Ia juga menargetkan produksi kopi mencapai 772 ribu ton, kakao 641 ribu ton, tebu 36 juta ton, kelapa 2,88 juta ton, daging sapi/kerbau 399,41 ribu ton, dan daging ayam 4,34 juta ton.