TEMPO.CO, Jakarta – Posesif adalah sifat yang membuat seseorang merasa menjadi pemilik sesuatu secara berlebihan. Dalam konteks hubungan asmara, mempunyai rasa memiliki terhadap pasangan adalah hal yang wajar.
Namun sifat tersebut dapat menjadi toxic apabila sampai membuat seseorang merasa berhak untuk mengatur, mengontrol, membatasi, hingga melarang hidup pasangannya.
Melansir dari laman Health Shots, berada dalam hubungan dengan seseorang yang posesif dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Pengawasan yang terus-menerus, kurangnya ruang pribadi, dan manipulasi emosional dapat menciptakan situasi yang mencemaskan.
Perilaku posesif akan membawa seseorang menuju hubungan yang tidak sehat. Untuk informasi selanjutnya, berikut rangkuman informasi mengenai pengertian, ciri, dan cara mengatasi perilaku posesif dalam hubungan.
Pengertian Posesif dalam Hubungan
Dikutip dari Marriage.com, dalam konteks hubungan, posesif adalah perilaku seseorang yang hanya peduli tentang bagaimana Anda bisa membuat bahagia pasangan, tanpa adanya timbal balik. Dalam psikologi, posesif selalu bertujuan untuk memiliki dan mengendalikan sesuatu.
Posesif dapat diartikan sebagai kondisi mental di mana seseorang memiliki keinginan kuat untuk sepenuhnya menguasai atau mengendalikan seseorang atau sesuatu. Sikap ini mencerminkan rasa kepemilikan yang berlebihan dan upaya untuk mendominasi kehidupan atau hubungan dengan orang lain.
Sikap posesif dapat muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari perilaku pasif seperti rasa tidak senang atau kesal, hingga tindakan agresif seperti menyerang pasangan. Hal ini mencakup kontrol yang ketat atau hubungan yang diwarnai oleh keinginan untuk memiliki secara berlebihan, baik dalam skala kecil maupun besar.
Ciri-Ciri Sikap Posesif
Sikap posesif mungkin akan tampak seperti perhatian atau kepedulian yang diberikan oleh pasangan.
Namun seiring berjalannya waktu, Anda akan menyadari bahwa kepedulian itu justru terlalu mengekang Anda. Mengutip dari Health Shots, berikut beberapa ciri orang yang bersikap posesif.
1. Keinginan untuk Terus Mengendalikan
Pasangan yang posesif ingin mengendalikan semua perilaku, keputusan, dan interaksi Anda. Hal ini menyisakan sedikit ruang untuk individualitas dan otonomi pribadi.
Seiring berjalannya waktu, Anda mungkin akan kehilangan kendali sehingga tidak dapat membuat keputusan sendiri karena terlalu dipengaruhi oleh pasangan.
2. Kecemburuan Berlebih
Salah satu ciri perilaku posesif adalah kecemburuan berlebih. Hal ini dapat berupa kecemburuan yang tidak beralasan terkait persahabatan atau aktivitas sehari-hari.
Pasangan yang posesif mungkin menafsirkan interaksi yang tampaknya tidak berbahaya sebagai ancaman terhadap hubungan.
3. Menjauhkan Anda dari Teman dan Keluarga
Karena kecemburuan yang berlebih, pasangan Anda mungkin akan berusaha menjauhkan Anda dari teman dan keluarga.
Orang yang posesif dapat menghambat sosialisasi untuk mempertahankan kendali dan ketergantungan. Mereka dinilai akan memberi pengaruh buruk pada hubungan Anda.
4. Pemantauan Komunikasi
Memantau pesan teks, panggilan telepon, atau media sosial secara terus-menerus menunjukkan perlunya lebih banyak kepercayaan. Dengan berpura-pura peduli, pasangan yang posesif dapat mengganggu privasi Anda.
5. Harapan yang Tidak Masuk Akal
Tuntutan yang berlebihan terhadap waktu, perhatian, atau aktivitas Anda menunjukkan sikap posesif. Pasangan yang tidak menghargai batasan mungkin akan menuntut ketersediaan yang konstan.
6. Ruang Pribadi yang Tidak Memadai
Pasangan yang posesif mungkin tidak menghargai kebutuhan Anda akan ruang pribadi. Mereka akan secara fisik atau emosional melanggar batasan dan menyebabkan perasaan tercekik.
7. Terlalu Protektif
Meskipun wajar untuk mencari perlindungan, pasangan yang terlalu posesif mungkin merasa harus membela Anda dari setiap ancaman yang dibayangkan. Hal ini akan membatasi rasa kemandirian Anda,
Cara Mengatasi Perilaku Posesif
Sikap posesif dalam suatu hubungan dapat menyebabkan ketidakbahagiaan. Mengatasi masalah ini memerlukan pemahaman, komunikasi, dan usaha dari kedua pasangan. Berikut beberapa cara untuk mengatasi sikap posesif:
1. Berkomunikasi secara Terbuka
Salah satu cara mengatasi sikap posesif adalah komunikasi yang terbuka dan jujur. Bagikan perasaan Anda dengan pasangan tanpa menuduh atau menyalahkan.
Ungkapkan bagaimana perilaku posesifnya memengaruhi Anda dan diskusikan cara untuk mengatasinya bersama-sama. Menciptakan ruang yang aman untuk berdialog dapat membantu kedua pasangan merasa didengarkan dan dipahami.
2. Tetapkan Batasan
Tetapkan batasan pribadi masing-masing dengan jelas dan hormati. Diskusikan apa yang dapat diterima dan apa yang tidak, dan pastikan kedua pasangan sepakat tentang batasan tersebut.
Menghormati batasan secara konsisten dapat mengurangi perasaan posesif dan menumbuhkan rasa saling menghormati.
3. Membangun Kepercayaan
Kepercayaan adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat. Berusahalah membangun dan menjaga kepercayaan dengan bersikap dapat diandalkan, menepati janji, dan bersikap transparan satu sama lain. Hal ini dapat membantu memperkuat hubungan.
4. Dorong Kemandirian
Saling mendukung untuk menekuni minat dan hobi masing-masing. Mempertahankan rasa individualitas dalam hubungan dapat mengurangi sikap posesif.
Mendukung kemandirian pasangan dapat membantu mereka merasa dihargai sebagai individu, bukan hanya sebagai bagian dari hubungan.
5. Cari Bantuan Profesional
Selanjutnya, cara mengatasi perilaku posesif adalah mencari bantuan profesional. Jika sikap posesif sudah mengakar kuat atau sulit diatasi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari terapis atau konselor.
Bimbingan profesional dapat memberikan wawasan dan strategi berharga untuk mengatasi masalah mendasar dan meningkatkan dinamika hubungan.