TEMPO.CO, Jakarta – Salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat Indonesia adalah hepatitis. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan dibantu oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI), diperkirakan sekitar 20 juta orang di Indonesia menderita hepatitis. Hepatitis dapat bersifat akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).
Hepatitis B merupakan kasus hepatitis yang paling banyak di Indonesia. Hepatitis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan peradangan pada hati. Kondisi ini dapat disebabkan berbagai faktor, termasuk infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan tertentu, serta gangguan autoimun. IDI cabang Barito Utara bekerja sama dengan IDI Betun untuk mempelajari hepatitis, apa saja faktor penyebab hepatitis serta rekomendasi obat bagi penderita.
Faktor penyebab hepatitis
IDI Barito Utara dengan alamat website idibaritoutara.org menjelaskan hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan berbagai faktor. Berikut beberapa penyebab utama hepatitis.
Minum alkohol berlebihan
Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan peradangan hati (hepatitis alkoholik). Kondisi ini dapat merusak sel-sel hati dan mengganggu fungsi hati.
Infeksi parasit
Salah satu faktor penyebab hepatitis adalah infeksi parasit. Infeksi cacing hati, seperti Clonorchis dan Fasciola, juga dapat menyebabkan hepatitis dengan cara menginfeksi jaringan hati.
Penyakit autoimun
Pada hepatitis autoimun, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati, menyebabkan peradangan dan kerusakan. Ada juga kasus hepatitis akut misterius yang tidak memiliki penyebab jelas tetapi mungkin terkait infeksi virus lain seperti Adenovirus atau SARS-CoV-2.
Obat yang direkomendasikan untuk penderita hepatitis
IDI Kota Betun menjelaskan untuk mengatasi hepatitis, pengobatan yang direkomendasikan tergantung pada jenis hepatitis (A, B, C, D, atau E) dan tingkat keparahan. Berikut beberapa obat yang umum digunakan untuk hepatitis.
Pengobatan simtomatik
Untuk penanganan awal, Anda bisa mengonsumsi parasetamol atau ibuprofen untuk meredakan nyeri dan demam yang mungkin muncul akibat infeksi.
Interferon
Interferon Alfa dapat diberikan pada penderita melalui suntikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi virus, biasanya digunakan untuk hepatitis B kronis dan hepatitis C.
Terapi pendukung
Selain mengonsumsi obat, penderita hepatitis disarankan untuk banyak beristirahat, makan makanan bergizi, dan cukup cairan selama masa pemulihan.
Pengobatan hepatitis harus dilakukan di bawah pengawasan dokter, yang akan menentukan jenis obat dan dosis yang tepat berdasarkan kondisi kesehatan penderita dan jenis hepatitis yang diderita. Pemeriksaan rutin juga diperlukan untuk memantau perkembangan penyakit dan efektivitas pengobatan.