TEMPO.CO, Jakarta – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga kenaikan signifikan perolehan suara pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, versi quick count merupakan loncatan dari pemilih yang kecewa dengan basis dukungan dan mesin politik kubu jagoannya.
“Tambahan suara yang signifikan itu didapatkan dari limpahan suara dari kubu 1 dan kubu nomor 3,” kata Adi saat dihubungi melalui WhatsApp, pada Sabtu, 30 November 2024.
Pemilih pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, misalnya. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah itu menilai sejumlah pendukung mengalihkan suaranya kepada Dharma-Kun lantaran kecewa dengan keterlibatan Jokowi dengan partai pengusung mereka dan organisasi yang disebut juga memberikan dukungan. “Karena Jokowi berkongsi dengan PKS, Jokowi berkongsi dengan FPI,” ujarnya.
Sementara itu, loncatan pemilih juga terjadi di kubu paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno. Adi menduga terjalinnya hubungan pendukung Anies Baswedan atau Anak Abah dengan pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok alias Ahoker juga berpengaruh terhadap melipirnya suara mereka.
Orang-orang yang memutuskan meninggalkan Pramono-Rano, kata Adi, adalah yang tidak menyetujui bersatunya basis pendukung itu. Adapun dugaan Adi mengarah kepada perebutan kursi gubernur Jakarta pada kontestasi pilkada 2017 silam yang diikuti Anies dan Ahok. “Anak Abah dan Ahoker masih belum move on dengan peristiwa itu,” kata dia.
Dalam hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Dharma-Kun memperoleh sekitar 10 persen suara. Hasil itu disebut melonjak dibanding tren elektabilitas Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang stagnan di angka 3 sampai 5 persen sebagaimana yang kerap diuji lembaga survei.
Berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei Indikator Politik pada Jumat, 29 November 2024 pukul 09.30 WIB, perolehan suara terbesar pada pilkada Jakarta diraih Pramono-Rano dengan jumlah sekitar 49,87 persen. Sementara itu, posisi kedua ditempati Ridwan Kamil-Suswono 39,53 persen, dan terakhir Dharma-Kun sekitar 10,61 persen.
Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.