B.J. Habibie, lahir di Pare-Pare pada 25 Juni 1936, meski hanya menjabat singkat sebagai wakil presiden, namun memberikan dampak signifikan dalam sejarah Indonesia. Latar belakangnya sebagai ilmuwan dan teknokrat membawa warna berbeda dalam kepemimpinan nasional.
Meskipun hanya menjabat selama sekitar dua bulan sebagai wakil presiden sebelum akhirnya menggantikan Soeharto sebagai presiden, kontribusi Habibie tidak dapat dipisahkan dari perannya dalam transisi Indonesia menuju era reformasi. Visinya tentang pengembangan teknologi dan modernisasi Indonesia masih relevan hingga saat ini.
8. Megawati Soekarnoputri (1999-2001)
Megawati Soekarnoputri, putri Presiden Soekarno yang lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, menjadi wakil presiden perempuan pertama dalam sejarah Indonesia. Beliau mendampingi Presiden Abdurrahman Wahid dalam masa transisi demokrasi yang penuh tantangan.
Perannya sebagai wakil presiden mencerminkan kemajuan dalam kesetaraan gender dalam politik Indonesia. Meskipun masa jabatannya berakhir lebih awal karena kemudian menggantikan Abdurrahman Wahid sebagai presiden, kontribusinya dalam memperkuat demokrasi Indonesia tetap dikenang.
9. Hamzah Haz (2001-2004)
Hamzah Haz, yang lahir di Ketapang, Kalimantan Barat pada 15 Februari 1940, menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Sebagai tokoh politik dari kalangan Islam, beliau membawa perspektif keagamaan dalam kepemimpinan nasional.
Selama masa jabatannya, Hamzah Haz berkontribusi dalam menjembatani hubungan antara pemerintah dengan kelompok Islam. Perannya penting dalam menjaga keseimbangan politik dan harmoni sosial di tengah masa transisi demokrasi yang masih bergejolak.