Liputan6.com, Jakarta – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia tengah berlomba meraih panggung dunia.
Dengan jumlah pelaku mencapai lebih dari 65 juta, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai angka fantastis, yakni 61%. Namun, ironisnya, baru 14% UMKM yang berhasil menembus pasar ekspor pada 2023.
Untuk mendorong UMKM go global, aplikasi cross border e-commerce Master Bagasi menjembatani mereka dalam menjangkau pasar ekspor dengan lebih mudah dan terintegrasi.
Founder dan CEO Master Bagasi, Amir Hamzah, menilai kekayaan Nusantara, mulai dari rempah-rempah, kerajinan tangan, hingga kuliner tradisional, memiliki potensi besar untuk bersinar di kancah internasional.
“Master Bagasi hadir sebagai jembatan untuk menghubungkan kekayaan ini dengan pasar global,” kata Hamzah melalui keterangannya, Jumat (22/11/2024).
Sejak didirikan pada 2021, Master Bagasi diklaim tumbuh secara organik dengan fokus menjangkau diaspora Indonesia.
Pada 2024, platform tersebut memasuki babak baru dengan melakukan digitalisasi seluruh layanan. Kini, Master Bagasi hadir dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store dan App Store, memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengakses berbagai fitur yang ditawarkan.