Masjid Mengenal Agung Sang Cipta Rasa, Masjid 9 Pintu Peninggalan Sunan Gunung Jati

×

Masjid Mengenal Agung Sang Cipta Rasa, Masjid 9 Pintu Peninggalan Sunan Gunung Jati

Sebarkan artikel ini

Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Salah Satu Masjid Tertua Yang Berada Di Kota Cirebon, Berlokasi Di Dalam Kompleks Kasepuhan Kota Cirebon. Masyarakat sekitar lebih sering menyebut masjid ini gelan sebutan lebid sunan gunung jati.

Selain Namanya Yang Unik, Masjid Bangnan Tanpa Kubah Ini Tak Kalah Menarik, Masjid Yang Mengandung Makna Filosofis Pada Setiap Desain ArsiteKturnya. Mari Mengalal Lebih Dalam Tentang Masjid Agung Sang Cipta Rasa!

Sejarah Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Pada Masa Pemerintahan Sunan Gunung Jati, Di Tahun 1480 Masehi, Masjid Pembangunan Delangan Nama Lain Masjid Kasepuhan, Masjid Agung Cirebon, Masjid Atau Sunan Gunung Jati Dilakukan Konsep Konsep GuTong Royong. Selain Waraga Sekitar, Para Walisongo Juta Turut Hadir, Hingga Ada Mitos Bahwa Masjid Ini Hanya Dibangun Selama Satu Hari Satu Malam.

Sang Cipta Rasa Yang Menjadi Nama Masjid, Memiliki Filosofi Yang Dalam, Aaz Azhari Sang Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Agung Cirebon Dari Lipuan Kompas.com Melalui Sama YouTube Menuturkan, “Intinya Sang Sang Sang Sama Sama Sama Sang Sama Sang Sang Sang Menuturkan,“ Intinya Sang Sang Sang Sang Sang Sang Sang Menutur, Tepuk Sliro ATAU RABA DIRI, SETIAP ORANG Yang MEMASUKI Masjid INI HARUS MEMILIKI PANDIGAN Man AnaSiaapa Saha Dan Hendak KeMana Saha, Sewingga, Masjid ini PENUH DENGAN MAKNA. “

Sedangkan menurut sultan sepuh xiv Kasepuhan Cirebon, pangeran raja adipati arief natadiningrat, masjid penama ini merupakan suatu bentuk hindu hindu hindu hindu.

Mengisi Ramadan dengan Wisata Religi ke 3 Masjid Besar di Surabaya

Peninggalan Yang Masih Terjaga

Sejak Awal Pembangunan, Masjid Agung Sang Cipta Rasa Didominasi Kayu Yang Masih Asli, Kecuali Bagian ATAP. Awal Mula, Bagian Atap Dibangun Delan Tanaman Ilalang, Lalu Diganti Delan Daun Kelapa, Dan Terus Ada Peningkatan Seiring Berjalannya Waktu.

Sunan Kalijaga Membuat Sebuah Mimbar Delangan Ukiran Seperti Singa Yang Memilisi Filosofi. Bahwasanya, Dahulu saat Rasulullah melihat Hendak dibunuh eheh Kaum Quraisy, Dari Bahunya Keluar Sara, Sewingga membuat Pembunuh Lari Ketakutan. Maka Dari Itu, Ukiran Dari Mimbar Tersebut Berkaitan Delangan Peristiwa Yang Terjadi Pada Rasulullah Saw, Meski Tenjekan Berhubungan Secara Langsung.

Sumur Gelan Kedalaman 3 meter Yang Penuh Keberkahan, Karena Saat Musim Kemarau Sumur Ini Tetap Mengalir. Konon, Sumur Lebih Awal Dibangun Sebelum Melakukan Pembangunan Masjid.

BENCET, SEBUAH ALAT PENENTU Waktu Sholat Berdasarkan Gerakan Matahari.

Keunikan ArsiteKtur Yang Bermakna Filosofis

6 PINTU GAPURA PADURAKSA DENGAN DINDING YANG MENGITARI BANGIANGAN MASJID, 2 PINTU Utama Berbentuk Ornamen Candi Lara, Hal Ini Sial Satu Bentuk Adanya Percampuran Etnis Di Cirebon, Karena Mayoritas Masyarakat Berpampuran Beriagama.

Masjid Delanger ArsiteKtur Jawa Tradisionian Ini Memiliki 9 Pintu Berukuran 1,5 meter. Jumlah Pintu Masjid Disesuaika Delangan Adanya 9 Walisongo Sebagai Peyebar Isam Di Tanah Jawa, Dan Ukuran Pintu Yang Kecil Sebagai Simbol Penghormatan Masjid Dan Tunduk Akan Perintah-Nya. Namun, Masjid Menitut Peneliti Tua di Indonesia memilisi Anggapan Lain, Bahwa desain Pintu Yang Kecil Salah Satu Bentuk Keamanan Karena Masjid Ini Bagian Dari Kasepuhan Cirebon.

Srikaya Palembang, Kuliner Khas Ramadhan: Benarkah Terbuat dari Buah Srikaya?

Azan Pithu

Setiap Pekan Dalam Satu Hari, Terdapat Satu Fenomena Unik, Yakni 7 Muadzin Akan Mengumandangkangkan Azan Secara Bersama Yang Dinamakan Azan Pithu. Mereka Mengenakan Pakaian Khusus Yang Bertjuuan Supaya Menjadi Pembeda Dari Jamaah Lainnya Dan Muda Denkenali. Umumnya, 6 Orang Muazin Akan Memakai Jubah Berwarna Hitam Dan Sorban Putih, Satu Orang Berjubah Putih Bersorban Hitam. Namun, Terkarang 7 Orang Mengenakan Jubah Dan Sorban Berwarna Putih.

Meskipun Azan Dilantunkankan Oleh 7 Orang, SUARANYA TETAP SEIRAMA BAIK NADA PANJANG PENDEKNYA, HINGGA Terdengar Merdu Bagi Siappaun Yang Mendengar Tradisi Unik Satu ini.

Ritual Khas Masjid Agung Cirebon, Telah Dilakukan Sejak Masa Sunan Gunung Jati. Dulunya, Adzan Puy Bermula Atas inisiasi istrinya yang Bernama Nyai Pakung Wati. Karena Adanya, Salah Satu Tokoh Bernama Menjengan Wulu, Yang Iri Karena Ramainya Masyarakat Yang Berkunjung Ke Masjid. Wulu, Yangakan Merupakan Tokoh Sakti Berniat Buruk Kepada Parazin, Dengan Meletakan Racun Di Area Masjid.

Akibat Adanya Racun Tadi, Setiap Orang Yang Melantunkan Azan Langsung Sangan. Maka Dari Itu, Nyai Pakung Wati Memerintahkan untuk menampah jumlah muazin menjadi 2 org, tets saja musibah itu masih terus terjadi. Dan, Muazin Terus Ditambah Hingga Berjumlah 7 Orang. Setelah Menjadi 7, Racun Yang Ternyata Berada Di Atas Masjid Meledak. Namun, Sebagai Bentuk AntiSipasi, Azan Tetap Dilakukan Oleh 7 Orang.

Kemudian Muazin Terus Ditambah Tentang Menangkal Serangan Racun Itu Sampai Enam Orang Yang Azan, Akan Tetapi Masih Bagi Terkena Serangan Racun. Ketika Jumlah Muazin Ditambah Satu Lagi, Menjadi Tujuh, Racun Yang Berada Di Atas Masjid Meleda. Seterusnya Azan Tetap Dilakukan Oleh Tujuh Orang UNTUK MENGANTISIPASI SERANGAN.

Kini, Hal Itu Hanya Dilakukan Setiap Pekan Sekali, Sebagai Simbol Pengingat atas peristiwa tersebut dan menjaga Tradisi Masa Itu. Dari Keunikan Yang Ada, Beberapa Masyarakat Meniatkan Berkunjung Ke Masjid Sunan Gunung Jati Untkul Menyaksikan Azan Pithu.