Travel

Maruarar Sirait Dilaporkan ke Bawaslu Atas Dugaan Pelanggaran Pilkada Jakarta

2
×

Maruarar Sirait Dilaporkan ke Bawaslu Atas Dugaan Pelanggaran Pilkada Jakarta

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Seorang warga Jakarta, Samuel David, melayangkan laporan terhadap politikus Gerindra Maruarar Sirait ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran di Pilkada Jakarta.

“Saya selaku warga masyarakat Jakarta melaporkan apa yang diucapkan oleh Maruarar Sirait,” kata David saat ditemui di gedung Bawaslu Jakarta, pada Senin, 25 November 2024.

Pria yang berpofesi sebagai advokat itu mengadukan menteri perumahan rakyat tersebut buntut pernyataan soal suara pemilih Pramono-Rano Karno akan terkikis dari unsur kalangan non-muslim karena didukung Anies Baswedan.

Menurut David, pernyataan yang terlontar oleh Maruarar mempertentangkan suku, agama, ras antar golongan (SARA) dan berpotensi memecah masyarakat. “Dia sebagai penjabat negara harusnya memberikan contoh yang baik ke warga,” kata dia.

Dalam laporan yang diajukannya kepada Bawaslu, David melampirkan bukti berupa pranala berita dari sebuah media daring. “Link berita dari Liputan6 yang kami capture, kami print-out,“ ujarnya.

David mengatakan Bawaslu akan mengkaji laporan dengan nomor registrasi 025/PL/PG/Prov/12.00/XI/2024 itu untuk menentukan langkah yang akan diambil. “Bawaslu tadi tanggapannya akan melakukan pengkajian dulu,” kata dia.

David mengatakan ia mengecam pernyataan Maruarar. Atas langkah hukum yang ditempuhnya, ia menyerahkan sanksi yang dapat menjerat menteri kabinet Merah Putih itu sesuai dengan aturan yang berlaku.

Pengaduan terhadap Maruarar bermula dari pernyataan yang menyebutkan suara pemilih pasangan Pramono Anung-Rano Karno di pemilihan kepala daerah atau pilkada Jakarta bakal terkikis seusai memperoleh dukungan dari Anies Baswedan, mantan gubernur Jakarta 2017-2022. “Saya yakin (suara) akan turun karena sekarang Pramono didukung oleh Anies,” kata Maruarar yang biasa disapa Ara di Jakarta, Jumat, 22 November 2024.

Politikus yang disebut Ara itu mencontohkan, saat Ridwan Kamil dipasangkan dengan politikus PKS Suswono, mayoritas kalangan non-muslim di Jakarta berubah haluan mendukung Pramono-Rano. Alasannya, basis suara PDIP merupakan kelompok nasionalis yang tidak sejalan dengan Anies, yang dinilai sebagai figur agamis.

Akan tetapi, menurut Ara, setelah Anies menyatakan dukungannya terhadap pasangan Pramono-Rano bukan tidak mungkin kalangan non-muslim tersebut akan kembali memberikan suaranya kepada duet Ridwan-Suswono. “Karena itu saya berterima kasih kepada Mas Anies yang telah mendukung Pramono-Rano,” ujar Ara.

Pilkada Jakarta diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah Ridwan Kamil-Suswono yang diusung 12 partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Di antara, Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Pasangan calon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana maju dalam pilkada Jakarta dari jalur independen atau non partai. Adapun pasangan calon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno diusung PDIP dan beberapa partai lain, seperti Hanura.

Andi Adam Faturahmanberkontribusi dalam penulisan artikel ini.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *