TEMPO.CO, Jakarta – Mimisan dapat terjadi tiba-tiba dan dalam istilah medis disebut epistaksis, yang merupakan kondisi ketika darah keluar dari hidung. Mimisan dapat terjadi pada salah satu maupun kedua lubang hidung dan durasinya bisa bervariasi dari beberapa detik hingga lebih dari 10-15 menit. Ada beberapa faktor penyebab mimisan, salah satunya cedera pada hidung.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Bandung Barat dengan alamat website idibandungbarat.org berkolaborasi dengan IDI Banjar dengan alamat idibanjar.org, menjelaskan mimisan merupakan kondisi terjadi pendarahan dari rongga hidung dan dapat dialami berbagai usia. Saat ini, IDI melakukan penelitian lanjutan terkait penyebab mimisan serta pengobatan yang tepat bagi penderita.
Penyebab
Mimisan adalah keluarnya darah dari satu atau kedua lubang hidung. Pendarahan ini dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di hidung dan bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Berikut beberapa penyebab mimisan.
Udara kering
Faktor utama terjadinya mimisan adalah udara kering. Udara yang kering, terutama pada musim dingin atau di ruangan ber-AC, dapat mengeringkan selaput lendir hidung, membuat pembuluh darah lebih rentan pecah.
Gejala tumor atau polip hidung
Faktor lain penyebab mimisan secara tiba-tiba adalah gejala tumor atau polip hidung. Tumor jinak atau ganas di rongga hidung dapat menekan atau merusak pembuluh darah, menyebabkan pendarahan.
Cedera pada hidung
Faktor lain penyebab mimisan adalah cedera pada hidung. Benturan pada hidung akibat kecelakaan, olahraga, atau pukulan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan mengakibatkan pendarahan.
Perubahan suhu serta infeksi saluran pernapasan
Faktor lainnya adalah perubahan suhu dan cuaca sehingga menimbulkan infeksi pada saluran pernapasan. Kondisi seperti sinusitis atau rhinitis alergi dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada lapisan hidung, meningkatkan risiko mimisan.
Obat yang direkomendasikan untuk mimisan
IDI telah merangkum beberapa obat yang dapat meredakan mimisan. Beberapa macam obat direkomendasikan untuk mengatasi mimisan atau epistaksis dan metode yang dapat membantu menghentikan pendarahan. Berikut pilihan obat dan tindakan yang dapat dilakukan.
Asam traneksamat
Obat ini berfungsi untuk mempercepat proses penggumpalan darah sehingga dapat membantu menghentikan mimisan. Namun, penggunaannya harus dengan resep dokter untuk menghindari efek samping, terutama jika ada kondisi medis tertentu.
Dekongestan semprot
Obat semprot hidung yang mengandung dekongestan, seperti Oxymetazoline, juga dapat digunakan untuk mengecilkan pembuluh darah di hidung dan menghentikan pendarahan. Namun, penggunaan jangka panjang tidak disarankan karena dapat memperburuk kondisi mimisan.
Daun sirih
Selain menggunakan obat-obat di atas, Anda juga bisa menggunakan daun sirih untuk mengatasi mimisan. Daun sirih memiliki kandungan tanin yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan menghentikan pendarahan. Cara menggunakannya dengan menggulung daun sirih dan masukkan ke dalam lubang hidung yang berdarah, tekan perlahan untuk membantu menghentikan mimisan.
Dengan menggunakan metode dan obat-obatan tersebut diharapkan mimisan dapat dihentikan dan risiko terjadi kembali dapat diminimalkan. Jika sering mengalami mimisan, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Pilihan Editor: Jangan Panik saat Anak Mimisan, Simak Saran Dokter