TEMPO.CO, Jakarta – Kondisi hubungan sosial berimplikasi besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang menurut profesor madya psikiatri dan kesehatan perilaku di The Ohio State University Wexner Medical Center, Sophie Lazarus.
Dia menyampaikan bahwa kurangnya hubungan sosial bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang. Menurut dia, kurangnya koneksi sosial dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, stroke, diabetes, demensia, depresi, dan kecemasan. “Kurangnya koneksi sosial juga dikaitkan dengan peningkatan mortalitas yang setara dengan risiko yang lebih dikenal luas seperti merokok, minum alkohol berlebihan, atau obesitas,” katanya seperti dikutip di laman Health pada Selasa 5 November 2024,.
Psikolog dari Center for Adult Behavioral Health di Cleveland Clinic, Amerika Serikat, Dawn Potter, PsyD, mengatakan kepada Health bahwa kesepian atau isolasi sosial dapat menyebabkan lebih banyak gangguan suasana hati, depresi, dan gangguan kecemasan.
Masalah seperti meningkatnya kecemasan dan perilaku menghindar serta menurunnya harga diri, emosi positif, dan motivasi bisa jadi merupakan tanda peringatan dari dampak kurangnya hubungan dan interaksi sosial terhadap kondisi kesehatan mental.
Apabila tanda-tanda peringatan semacam itu muncul, ada baiknya memeriksa kembali waktu yang dihabiskan di dalam rumah serta mempertimbangkan untuk memperbanyak interaksi sosial melalui aktivitas di luar rumah.
Potter menyadari bahwa mungkin sangat sulit bagi orang yang mengalami depresi atau kecemasan untuk berkomitmen menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah.
Orang yang mengalami depresi mungkin merasa aktivitas di luar rumah tidak mendatangkan kegembiraan atau tidak bermakna.
Sementara mereka yang mengalami kecemasan mungkin khawatir menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah dapat membahayakan mereka atau membuat mereka tidak nyaman.
Oleh karena itu, Potter menyarankan kepada mereka yang merasa kondisinya akan lebih baik jika menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah untuk memulai dari hal kecil.
Sesekali datang ke kantor dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama rekan kerja atau makan di luar bersama teman bisa menjadi pilihan langkah awal.
Anda bahkan dapat memaksakan diri untuk mengobrol sebentar dengan kasir di toko kelontong, kata Potter.
Para ahli mengatakan bahwa tidak ada jawaban yang tepat bagi semua orang tentang berapa banyak waktu yang perlu dihabiskan di luar rumah agar bisa merasa lebih baik. Kalau setelah berusaha meningkatkan komitmen sosial kondisi kesehatan belum membaik, Potter mengatakan, sebaiknya berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengetahui apakah perawatan seperti terapi atau pengobatan diperlukan.
Pilihan Editor: Macam Topik yang Biasa Dikonsultasikan Orang Introvert