Di sisi lain, Yoshimi Ogawa juga mengakui implementasi VAR memang masih jadi tantangan buat wasit Indonesia. Pasalnya, tahun ini merupakan kali pertama Tanah Air menerapkan teknologi tersebut.
Adanya potensi perbedaan interpretasi Law of The Game antara komponen yang bertugas di ruang VAR dan wasit juga bisa memberi kesulitan tambahan. Namun, Ogawa menilai situasi tersebut masih wajar sebab negara-negara maju turut mengalami kendala di periode awal penerapan VAR.
“Masalah ini tidak terjadi di Indonesia saja. Di Jepang, di Jerman pun ketika musim pertama juga mereka punya kendala,” papar Ogawa.
“Tapi kita sudah tahu, kita sudah mendapatkan banyak informasi. Beberapa negara menghabiskan 1 atau 2 tahun (mengimplementasikan VAR), tapi kita cukup 6 bulan untuk bisa mempersiapkan ini,” tandasnya.