TEMPO.CO, Jakarta – Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera, mengutarakan harapannya agar pasangan calon (paslon) nomor urut 1 pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono memeroleh dukungan dari Anies Baswedan.
“Doa kami semoga di pekan ini ada endorse (Anies),” kata Mardani saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApp pada Rabu, 6 November 2024.
Ihwal arah dukungan Anies, kata Mardani, mantan Gubernur Jakarta itu diklaimnya belum menentukan posisi dalam kontestasi Pilkada Jakarta. “Tapi posisi beliau masih netral,” tuturnya.
Mardani mengatakan, hubungan antara partai islam itu dengan sosok yang sempat mencalonkan diri dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 terjalin dengan baik. Mardani juga mengaku Anies masih suka bertemu dengan para kader PKS. “Beberapa kali jumpa,” ujarnya.
Berharap dukungan dari Anies Baswedan, Mardani ingin menyerok suara pendukung Anies dalam Pilpres 2024 yang biasa disebut Anak Abah.
“Mesti merangkul Anak Abah,” kata Mardani ihwal jurus yang akan ditempuh partai Islam itu dalam meraup suara.
PKS juga berencana untuk mendatangi, mendengarkan, dan mengajak kolaborasi pendukung Anies untuk mendukung Ridwan Kamil-Suswono. Adapun dia menyerahkan keputusan dukungan tersebut kepada Anies. “Kita serahkan pada Mas Anies, PKS dekat dengan Mas Anies,” ujarnya.
Iklan
Selain itu, kata Mardani, hal lain yang mesti dilakukan untuk meraup suara adalah mengambil hati undecided voters. Caranya, kata dia, dengan mendekatkan diri kepada kelompok ulama dan habib. “Endorsement di kalangan ulama wajib,” ujarnya.
Upaya ini terkait dengan hasil survei terbaru Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas RK-Suswono 34,6 persen, kalah dibandingkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang mencapai 38,3 persen.
“Iya dong (mengincar suara pendukung Anies), karena Anak Abah itu anak baik-baik dan sama PKS dekat,” kata Mardani di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 5 November 2024.
Menurut survei Litbang Kompas yang dirilis pada 4 November 2024, pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno unggul tipis dari pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono. Selisih diantara keduanya hanya 3,7 persen. Menduduki urutan terakhir di tingkat elektabilitas ini, paslon jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan 3,3 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Rangga Eka Sakti mengatakan persaingan elektabilitas Pilkada Jakarta masih ketat dan memungkinkan adanya perubahan, terutama antara paslon nomor urut 1 dan 3 lantaran tidak terlalu jauh dari margin of error. “Siapapun itu masih punya kans untuk bisa memenangkan Pilkada,” ujarnya.
Annisa Febiola berkontribusi dalam penulisan artikel ini.