TEMPO.CO, Jakarta – Mobil hybrid semakin diminati oleh masyarakat karena berbagai keunggulan yang ditawarkannya. Dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil hybrid memiliki efisiensi bahan bakar yang lebih tinggi berkat sistem dual-engine, yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik.
Ketika melaju di kecepatan rendah, seperti dalam lalu lintas perkotaan, motor listrik dapat menggerakkan mobil tanpa menggunakan bahan bakar, sehingga mengurangi emisi gas buang dan konsumsi bahan bakar.
Selain itu, mobil hybrid juga memiliki kinerja yang lebih baik. Dengan dua sumber tenaga yang bekerja bersama, akselerasinya lebih cepat dibandingkan mobil konvensional sekelasnya. Fitur regeneratif braking pada mobil hybrid memungkinkan energi kinetik yang biasanya terbuang saat pengereman untuk diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterai, sehingga meningkatkan efisiensi energi.
Keunggulan lain dari mobil hybrid adalah aspek ramah lingkungannya. Penggunaan tenaga listrik sebagai tambahan bagi mesin bensin mengurangi jejak karbon secara signifikan, membantu melindungi lingkungan. Teknologi canggih yang digunakan dalam mobil hybrid juga mendorong inovasi lebih lanjut dalam industri otomotif, memacu pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Karena berbagai keunggulan tersebut, tidak mengherankan jika minat masyarakat terhadap mobil hybrid terus meningkat. Efisiensi bahan bakar, kinerja yang unggul, dan dampak lingkungan yang lebih rendah membuat mobil ini menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang peduli lingkungan dan ingin mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Tips Merawat Mobil Hybrid
Mengutip laman Wuling, berikut beberapa tips dalam merawat mobil hybrid:
1. Jangan Mencuci Mesin
Membersihkan ruang mesin sering dilakukan untuk menjaga kebersihan mobil, tetapi untuk mobil hybrid, hal ini sebaiknya dihindari. Membersihkan bagian mesin secara sembarangan dapat merusak sistem kelistrikan. Cukup bersihkan ruang mesin dengan lap sedikit lembab dan fokus pada area yang kotor. Hindari penggunaan air bertekanan untuk mencegah korsleting pada komponen elektronik.
2. Pergantian dan Pembersihan Filter Kipas
Untuk mencegah overheating, ganti filter kipas secara teratur jika sudah aus dan bersihkan minimal setiap 6 bulan sekali. Jika filter sangat kotor, lebih baik diganti. Selain itu, lakukan perawatan rutin lainnya seperti penggantian oli mesin, filter oli, dan kampas rem.
3. Perhatikan Kondisi Baterai secara Berkala
Karena mobil hybrid bergantung pada sistem baterai, penting untuk merawat komponen ini dengan baik. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap keandalan baterai, terutama jika membeli mobil hybrid bekas. Periksa kesehatan baterai di dealer resmi melalui pemindaian. Biasanya, penurunan performa terjadi setelah mobil berusia sekitar 10 tahun. Biaya penggantian baterai berkisar antara Rp20 hingga Rp60 juta.
4. Rutin Periksa Sistem Pendinginan
Pastikan sistem pendingin mendapatkan perawatan yang cukup, terutama kadar air di radiator. Pastikan kadar air selalu cukup untuk menjaga sistem pendinginan berfungsi optimal. Lakukan juga pemeriksaan pada komponen lain yang terkait dengan sistem pendinginan, seperti water pump, kipas tambahan, dan relay-nya.
5. Pemeriksaan Rutin Tekanan Angin Ban
Pastikan tekanan angin pada ban mobil hybrid tetap stabil karena tekanan yang tidak tepat dapat mempengaruhi kinerja baterai dan mesin. Gunakan mobil hybrid secara rutin untuk menjaga masa pakai baterai tetap optimal.
6. Mengikuti Panduan dalam Buku Manual
Informasi lengkap mengenai perawatan mobil hybrid dapat ditemukan dalam buku manual. Buku manual memberikan panduan tentang tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap mobil hybrid. Pastikan merujuk pada buku manual yang disediakan oleh produsen mobil untuk petunjuk yang tepat.
WULING | SUZUKI MOBIL
Pilihan editor: Alasan Moeldoko Sebut Insentif Mobil Hybrid Tidak Terlalu Penting