Menjelang akhir pekan, Bursa Mobil Tem’s di lantai lima Mal ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, tampak sepi. Di ujung bulan Juni itu, cuma ada lima pengunjung yang melihat-lihat 100 mobil bekas (mobkas) yang dipajang. Sayang, tak satu pun dari mereka yang membeli.
Bagi Kepala Pemasaran Tem’s, Dori Yuditiara, sepinya pengunjung saat itu adalah ironi. Sudah dua pekan perusahaannya menggelar pameran dan promosi penjualan menyambut Idul Fitri. Namun angka penjualannya malah merosot jauh di bawah hari biasa. “Dua pekan puasa, cuma 12 mobil yang terjual. Padahal hari biasa rata-rata bisa 30 unit,” kata Dori kepada Tempo.
Selama berpameran, Dori mencatat ada 600 pengunjung di gerainya. Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, angka kunjungan itu turun separuhnya. Dia menebak, lesunya penjualan mobkas terjadi seiring dengan lesunya perekonomian saat ini. Aneka minibus, seperti Daihatsu Xenia, Toyota Avanza, dan Toyota Innova, “tahun muda” yang biasanya diincar pembeli seolah tak tersentuh.
Lesunya pasar mobil bekas juga dirasakan oleh perusahaan besar sekelas Mobil88. General Manager Mobil88, Fischer Lombantoruan, mengatakan pasar mobil bekas tahun ini jauh berbeda jika dibandingkan dengan periode 2014. Pada momen Ramadan-Idul Fitri tahun lalu, perusahaan jual-beli mobil bekas milik PT Astra International ini mencatat kenaikan penjualan 40 persen dibanding hari biasa. “Tapi hingga pekan kedua Ramadan kali ini, paling tinggi naik 15 persen,” ujarnya.
Padahal para bos mobkas kadung berharap jika Idul Fitri menjadi momen emas penjualan. Agar harapan itu tak sirna, aneka manuver pun dilakukan. Fischer, misalnya, menggelar program cashback atau diskon hingga Rp 25 juta mulai kemarin. Program itu, kata Fischer, akan digelar serentak di seluruh outlet Mobil88. Umpan lain Mobil88 adalah layanan bengkel gratis di sepanjang jalur mudik. “Karena kami bagian dari Astra, konsumen bisa memanfaatkan posko mudik merek-merek mobil Astra.”
Fischer juga yakin mobil bekas akan lebih laris ketimbang mobil baru. Sebab, pada masa Lebaran, konsumen cenderung butuh “mobil instan” atau proses pengurusan surat-suratnya lebih cepat. Ibaratnya, setelah mengantongi jatah tunjangan hari raya, konsumen tinggal datang ke dealer mobkas, bayar, dan sudah bisa memakainya saat itu juga karena surat-suratnya sudah ada. Jika membeli dengan cara kredit, kata Fischer, verifikasi berkasnya cuma tiga hari. Lebih cepat ketimbang membeli mobil baru, karena konsumen mesti menunggu pengurusan surat lebih dari sebulan. “Lebaran sudah lewat, mobilnya belum datang.”
Adapun di bursa mobil bekas Permata Hijau, gimmick yang dilakukan dealer adalah keringanan uang muka kredit. Dori mengatakan, perusahaannya bekerja sama dengan sejumlah perusahaan pembiayaan yang menyediakan program cicilan mobkas. “Kami juga menyediakan hadiah undian berupa laptop dan ponsel buat pembeli yang beruntung,” ujar Dori.
Meski sudah menabur promosi, calon konsumen di Tem’s ternyata lebih banyak membayar secara tunai. Sebab, kata Dori, proses jual-belinya lebih mudah. Maklum, mobil untuk Lebaran, “Maunya asal cepat.” *
Pilih, Bayar, Boyong…
Jika berminat memboyong mobil bekas, ada beberapa lokasi di seputar Jakarta yang layak menjadi pilihan. Selain gerai Mobil88 dan Bursa Mobkas Permata Hijau, Anda bisa datang ke Mal Blok M Square, Mal MKG Kemayoran, atau puluhan showroom yang terbentang dari Pasar Minggu hingga Margonda, Depok.
Salah satu keuntungan membeli mobil bekas di showroom atau bursa mobil profesional adalah jaminan kualitas. Dori Yuditiara mengatakan, bursa mobil bekas besar sudah punya standar untuk menentukan kelayakan mobil yang dijual. “Mobil bekas kecelakaan, kena banjir, atau rusak parah tidak kami terima,” ucapnya.
Dari aneka varian, minibus tujuh penumpang dan sport utility vehicle (SUV) menjadi pilihan utama konsumen. Alasannya klasik, yakni daya tampung orang dan barang yang cukup besar. Karena itu, kata Dori, harganya lumayan stabil dan tak terpaut jauh dari harga barunya, terutama untuk merek-merek ternama. Apa saja mobil bekas pilihan rata-rata konsumen menjelang Lebaran?
Minibus 7 Penumpang
-Daihatsu Xenia tahun 2010-2013 : Rp 90 jutaan sampai Rp 110 jutaan
-Toyota Avanza tahun 2010-2014 : Rp 120 jutaan sampai Rp 150 jutaan
-Toyota Innova tahun 2007-2015 : Rp 140 jutaan sampai Rp 250 jutaan
-Nissan Grand Livina tahun 2009-2013 : Rp 120 jutaan sampai Rp 160 jutaan
-Nissan Evalia tahun 2012-2013: Rp 120 jutaan sampai Rp 130 jutaan
-Suzuki Ertiga tahun 2013-2014: Rp 150 jutaan sampai Rp 170 jutaan
-Suzuki APV tahun 2011-2013: Rp 100 jutaan sampai Rp 125 jutaan
SUV
-Toyota Fortuner tahun 2010-2013: Rp 270 jutaan sampai Rp 350 jutaan
-Mitsubishi Pajero tahun 2011: Rp 330 jutaan
-Mitsubishi Outlander tahun 2012-2013: Rp 250 jutaan sampai Rp 280 jutaan
-Honda CR-V tahun 2010-2013: Rp 210 jutaan sampai Rp 350 jutaan PRAGA UTAMA