TEMPO.CO, Jakarta – Campak adalah penyakit yang biasa dialami anak dengan gejala seperti ruam pada kulit. Campak secara serius juga bisa berakibat fatal dan dapat menyebabkan komplikasi seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan kematian. Campak harus dikenali sejak dini untuk mencegah komplikasi penyakit lain.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Dogiyai dengan alamat website ididogiyai.org merupakan bagian dari organisasi profesi kedokteran yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mendukung para dokter dalam menjalankan tugas profesional. IDI Kabupaten Dogiyai merupakan bagian dari IDI cabang Papua dan berfungsi sebagai wadah bagi dokter-dokter yang berpraktek di wilayah tersebut.
Salah satu program unggulan adalah edukasi tentang penyakit campak. IDI Dogiyai sedang melakukan kolaborasi dengan IDI Enarotali yang beralamat website idienarotali.org dalam mengedukasi masyarakat.
Tanda anak mengalami campak
IDI Kota Dogiyai menjelaskan penyakit campak ditandai beberapa gejala yang muncul setelah terpapar virus campak. Tanda-tanda anak terkena campak dapat dikenali melalui beberapa gejala yang muncul secara bertahap. Berikut gejala campak yang perlu diperhatikan.
Ruam di sekitar kulit
Ruam biasanya muncul 3–5 hari setelah gejala awal muncul. Ruam biasanya dimulai dari belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke seluruh tubuh. Ruam ini disertai demam dan rasa perih apabila disentuh sehingga butuh bantuan medis.
Mual disertai muntah
Penderita penyakit campak biasanya mengalami demam tinggi. Demam biasanya menjadi gejala pertama yang muncul disertai mual dan muntah. Kemudian beberapa anak juga bisa mengalami gangguan pencernaan.
Kelelahan dan lemas
Penderita penyakit campak juga mengalami kelelahan dan lemas. Campak merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus. Gejala campak biasanya muncul 10–14 hari setelah terpapar virus. Penting bagi orang tua untuk selalu memantau keadaan anak dengan baik.
Obat yang direkomendasikan untuk penderita campak
IDI Enarotali memberikan beberapa rekomendasi obat untuk penderita penyakit ini. Campak dapat berdampak buruk apabila terus dibiarkan. Obat yang direkomendasikan meliputi:
Praxion suspensi
Campak dapat menyebabkan demam tinggi. Obat seperti Praxion suspensi dapat menjadi pilihan pertama dan digunakan untuk menurunkan demam serta meringankan rasa sakit kepala dan gigi pada anak.
Tempra sirup
Tempra sirup mengandung parasetamol, dapat diberikan sebanyak 5–10 ml setiap empat jam sekali, maksimal lima kali sehari untuk anak usia 2–6 tahun.
Cerini sirup
Bila anak sedang mengalami gatal atau ruam yang parah akibat campak, obat antihistamin seperti Cerini sirup 60 ml bisa menjadi pilihan. Obat ini mengandung cetirizine, yang merupakan antihistamin dan bekerja dengan cara mengurangi reaksi alergi pada kulit.
Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan medis yang baik, anak dapat pulih dari campak dengan lebih cepat dan aman. Jika tidak mengalami perubahan kesehatan, penting bagi orang tua untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan lebih baik.