TEMPO.CO, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia disingkat Gaikindo sedang mempertimbangkan untuk merevisi target penjualan kendaraan pada tahun ini karena turunnya daya beli masyarakat.
“Memang daya beli masyarakat menurun drastis, penjualan sangat lambat. Sepertinya proyeksi penjualan harus direvisi,” kata Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, dikutip dari Antara.
Jongkie menjelaskan bahwa penurunan daya beli masyarakat berdampak signifikan pada lambatnya pertumbuhan penjualan kendaraan. Meski ada sedikit peningkatan penjualan di paruh kedua tahun ini, angkanya masih belum cukup memadai.
Ia juga mengungkapkan bahwa Gaikindo akan meninjau kembali target penjualan yang semula diperkirakan mencapai 1,1 juta unit pada akhir tahun. Namun, keputusan terkait revisi target tersebut akan dibahas lebih lanjut bersama anggota Gaikindo.
“Tetap harus dibicarakan dulu dengan para anggota. Kami berharap agar pameran otomotif seperti GIIAS di luar Jakarta dan Jakarta Auto Week bisa mendorong peningkatan penjualan,” ujarnya.
Sekretaris Gaikindo, Kukuh Kumara, menambahkan bahwa mencapai target 1,1 juta unit pada akhir tahun menjadi tantangan mengingat waktu yang tersisa hanya tiga bulan hingga Desember. Meski demikian, ia percaya ada beberapa faktor yang dapat mendorong peningkatan penjualan kendaraan dalam waktu dekat, seperti penurunan suku bunga oleh The Fed yang diikuti oleh Bank Indonesia.
Pada September 2024, The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin menjadi 4,75-5 persen, sementara Bank Indonesia juga menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen. Penurunan suku bunga ini diharapkan dapat memberikan sentimen positif pada pasar kendaraan, terutama dengan kemudahan akses kredit.
“Dengan suku bunga yang sedang turun baik dari The Fed maupun BI, tentu akses kredit akan semakin mudah,” tambahnya.
Selain itu, pameran otomotif seperti Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di beberapa kota besar seperti Tangerang, Surabaya, dan Bandung, serta rencana peluncuran kendaraan baru hingga akhir tahun diharapkan bisa menarik minat konsumen.
“Kami berharap semua ini bisa memberikan dorongan positif terhadap penjualan kendaraan bermotor,” tutup Kukuh.
Menurut data Gaikindo, penjualan mobil wholesales dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 560.619 unit, sementara penjualan retail untuk periode yang sama tercatat 584.879 unit.
ANTARANEWS
Pilihan editor: Industri Otomotif Lesu, Ini Strategi Mitsubishi Motors Meningkatkan Penjualan