Sutradara Kim Sung Su memiliki ikatan emosional dengan peristiwa bersejarah ini. “Aku mendengar tembakan senjata api pada hari bersejarah itu, dan memori ini melekat padaku dalam waktu yang panjang,” kata sang sutradara.
Karenanya, ia begitu bersemangat ketika ditawari menggarap naskah film ini. Namun, ia sekaligus juga risau.
Apalagi dalam kehidupan nyata, kudeta tahun 1979 dan 17 Mei 1980 mengarahkan negara ini pada berdirinya Republik Korea Kelima dengan Chun Doo Hwan sebagai pemimpin secara de-facto, dan dikenal karena kediktatorannya.
“Aku paling khawatir menggambarkan karakter tentang Chun sebagai seseorang yang mengagumkan atau heroik. Aku ingin menunjukkan babak sejarah ini dan fakta bahwa pada akhirnya mereka menang, tapi aku enggak mau menggambarkan orang-orang ini sebagai orang yang berbuat baik,” kata dia.
Tak hanya sutradara, Jung Woo Sung juga awalnya ragu-ragu mengambil proyek ini. “Aku awalnya kebingungan, karena tak tahu bagaimana menyandingkan karakter fiksi yang dihadapkan dengan orang sungguhan,” kata Jung Woo Sung, kepada The Korea Times.