Rupanya, tak hanya Ernest Prakasa yang menyayangkan penggunaan teknologi AI dalam desain poster PSSI. Sejumlah netizen pun mengkritisi bahkan menyebutnya tidak keren.
“Konsepnya keren: bapak support anak laki2nya. Sayangnya AI,” cuit @afwa****. “Menormalisasi AI itu sama aja kayak mendukung pembajakan. Gunakanlah AI sebagai alat untuk membantu visualisasi untuk brief biar klien ada bayangan, bukannya malah jadi final artwork,” sahut @roy****.
Namun ada pula netizen yang kontra. “Enggak juga koh, semua art itu mau dari manusia atau robot emang pada dasarnya ga ada yg 100 persen original,” @mers****. “Udah bang, AI udah ga bisa dihindarin,” @bajh**** mencuap.