Tahun depan, persaingan produsen mobil nasional bakal kian sengit. Selain mengadu produk di dealer atau mal, agen pemegang merek besar juga berlomba-lomba membangun pabrik baru untuk membuat komponen.
Menjelang akhir tahun, PT Honda Prospect Motor ngebut menyelesaikan pembangunan dua pabrik di Kawasan Industri Mitra Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini bakal membuat crankshaft atau batang piston dan connecting rod alias kruk as untuk menyalurkan tenaga dari piston, sekaligus merakit varian low cost green car (LCGC) dan komponennya yang selama ini menjadi tulang punggung penjualan.
Presiden Direktur Honda Prospect, Tomoki Uchida, mengatakan pabrik seluas 7.000 meter persegi ini menelan modal Rp 500 miliar. Tak cuma fasilitas produksi, pabrik ini juga dilengkapi sarana pengujian mesin. Setelah beroperasi, pabrik ini bakal menggenjot kapasitas produksi Honda dari semula 200 ribu unit per tahun menjadi 243 ribu unit. “Dengan pabrik ini, Indonesia menjadi salah satu basis produksi,” kata Uchida, Rabu lalu.
Dengan pabrik ini, Uchida mengklaim kandungan lokal LCGC Honda Brio Satya bisa naik dari 85 persen menjadi 90 persen tahun depan. Efeknya, harga mobil irit itu bakal semakin murah. Hal ini pula yang membuat Direktur Marketing dan Layanan Purnajual Honda Prospect, Jonfis Fandy, yakin pasar Brio Satya bakal tumbuh sedikitnya 10 persen tahun depan. “Apalagi trennya LCGC banyak dipesan oleh konsumen di luar kota besar,” ujar dia.
Selain Honda Prospect, APM yang tengah menggenjot kandungan lokal LCGC adalah PT Nissan Motor Indonesia (NMI). NMI kini mengoptimalkan pabrik di Purwakarta untuk komponen Datsun Go+ dan Go+ Panca. Head of Datsun Indonesia, Indriwati Hadiwidjaja, mengatakan varian Go+ sudah menggunakan 79 persen komponen lokal yang terdiri atas body parts, plastic parts, baterai, ban, dan pelek. “Kami yakin akan mencapai target kandungan lokal yang ditetapkan untuk LCGC.”
Adapun Deputy 4W Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Davy Tuilan, berjanji akan menggenjot kandungan lokal LCGC Suzuki Karimun Wagon R dalam lima tahun ke depan. Tanpa ada pabrik baru, kandungan lokal Karimun Wagon R saat ini mencapai 70 persen. “Sebelum lima tahun bisa meningkat,” kata dia.
APM pun tak bisa sekadar berjanji, lantaran ada target yang harus ditepati. Dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Nomor 25 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis LCGC, disebutkan, produsen wajib membuat komponen berupa kepala silinder, blok mesin, connecting rod, crankshaft, dan camshaft (noken as) pada tahun kelima setelah produknya dipasarkan. Sayang, LCGC yang kandungan lokalnya sudah mendekati 90 persen baru Daihatsu Ayla dan Toyota Agya, yakni 88 persen.
Jonfis mengakui, saat meluncurkan Brio Satya pada akhir 2013, kandungan lokalnya baru 85 persen atau pas dengan persyaratan dari pemerintah. Dengan pabrik barunya, Jonfis yakin kadar komponen lokal Brio Satya meningkat hingga 90 persen. “Yang masih diimpor sejumlah komponen sistem elektronik.”
Empat yang Paling Laris
Pangsa pasar LCGC tahun ini tercatat mencapai 104.061 unit atau 15 persen dari penjualan total mobil periode Januari-Agustus yang mencapai 671.641 unit.
Berikut ini empat LCGC terlaris versi Gaikindo:
1. Toyota Agya: 37.142 unit
2. Daihatsu Ayla: 22.476 unit
3. Honda Brio Satya: 18.604 unit
4. Datsun Go+ Panca: 18.206 unitPRAGA UTAMA