WORLD

BRILink, Jalan Terang Keuangan di Pelosok

×

BRILink, Jalan Terang Keuangan di Pelosok

Sebarkan artikel ini

Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone

Angin pagi di Desa Turu Cinnae berembus lembut, menyelinap di sela-sela pohon jati yang berdiri kokoh di sepanjang jalan. Matahari baru saja naik, menghangatkan tanah yang masih basah oleh embun semalam. Di antara deretan rumah panggung, seorang perempuan paruh baya, Farida Tajuddin, melangkah keluar dari rumahnya dengan langkah ringan.

Ia keluar dari rumahnya yang sederhana. Sejak subuh, ia sudah sibuk menyiapkan sarapan dan memberi makan ayam-ayam peliharaannya. Sekarang, ia bersiap untuk melakukan hal yang dahulu terasa begitu berat menarik kiriman uang dari anaknya di kota.

Dahulu, hal ini adalah tugas yang melelahkan. Setiap bulan, ia harus menempuh perjalanan yang panjang dan sulit hanya untuk mengambil uang. Desa Turu Cinnae tak punya bank, tak ada ATM, apalagi kantor pos.

Satu-satunya cara adalah pergi ke Takalala yang berjarak 10 kilometer atau ke Kecamatan Lamuru yang lebih jauh lagi, 12 kilometer dari rumahnya. Jalanan menuju ke sana bukanlah jalan mulus seperti di kota. Aspal yang sudah menua penuh dengan lubang, sementara sebagian besar jalur masih berupa tanah yang akan berubah menjadi lautan lumpur saat hujan turun.

Farida ingat betul, bertahun-tahun ia harus bersiap sejak pagi, mengenakan baju yang nyaman untuk perjalanan jauh, dan menunggu tumpangan motor atau angkutan yang jarang lewat. Dia berharap ada ojek yang lewat. Kadang ia harus menunggu berjam-jam hanya untuk bisa mengirim atau mengambil uang.

“Tiap kali mau ambil uang, saya harus sisihkan waktu setengah hari. Kalau hujan, perjalanan bisa lebih sulit,” kenang Farida, menggeleng kecil.