TEMPO.CO, Jakarta – Maskapai penerbangan Blue Bird Nordic atau BBN Airlines Indonesia dikabarkan menghentikan layanan penerbangan rute (CGK) – Balikpapan (BPN). Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F. Laisa pun meminta BBN Airlines Indonesia memberikan informasi yang jelas kepada penumpang.
“Kami juga menghimbau kepada BBN Airlines memastikan hak penumpang terpenuhi dengan mengembalikan uang tiket secara penuh—100 persen—kepada penumpang, serta tidak melakukan penjualan kembali,” kata Lukman melalui keterangan resmi, Selasa, 5 November 2024.
Dalam catatan Tempo, BBN Airlines Indonesia resmi mengudara di Indonesia mulai September 2024. BBN Airlines sudah mengantongi izin penerbangan untuk tiga rute domestik, yaitu Jakarta (CGK)-Surabaya (SUB) dengan frekuensi tujuh kali per minggu sejak 27 September 2024. Lalu, rute Jakarta (CGK)-Balikpapan (BPN) yang mulai beroperasi pada 30 September dengan frekuensi tujuh kali per minggu, serta Jakarta (CGK)-Denpasar (DPS) yang mulai beroperasi pada 2 Oktober. BBN Airlines Indonesia juga rencananya membuka rute CGK – Pontianak dengan jadwal penerbangan perdana pada 15 November mendatang.
Namun, menurut Lukman, pengoperasian rute CGK-BPN dihentikan sejak 29 Oktober 2024 lantaran kurangnya permintaan pasar. “Load factor (perbandingan antara jumlah penumpang yang diangkut dengan kapasitas angkut) rata-rata 20 persen hingga 25 persen,” kata dia.
Lukman menilai keputusan BBN Airlines Indonesia mengentikan rute penerbangan yang load factor-nya rendah sebagai hal wajar. Ia mengatakan langkah ini sesuai dengan dinamika pasar. “Asalkan, tidak merugikan calon penumpang,” kata dia.
Tempo berupaya mengkonfirmasi penghentian layanan penerbangan rute CGK-BPN—sekaligus menanyakan mekanisme pengembalian tiket calon penumpang—kepada Marketing Communications Specialist BBN Airlines Indonesia Dafa Yuliano melalui aplikasi perpesanan pada Selasa pagi, 5 November 2024. Namun, Dafa belum memberi keterangan hingga laporan ini ditulis.
Pilihan Editor: Menperin Agus Gumiwang akan Prioritaskan Pemindahan Jalur Masuk Impor ke Indonesia Timur