Kesehatan

Bagian Tubuh yang Lebih Sulit Ditangani bila Terkena Kanker Kulit

2
×

Bagian Tubuh yang Lebih Sulit Ditangani bila Terkena Kanker Kulit

Share this article


TEMPO.CO, Jakarta – Gejala kanker kulit sering disebut sulit dideteksi karena bisa tersamar dan tidak mencolok. Faktanya, gejala kanker kulit pada tahap awal sudah bisa terlihat dan lebih mudah dideteksi sendiri dan kendalanya karena gejala yang muncul biasa berbeda pada masing-masing orang.

Dampaknya, banyak orang tak paham apa yang harus diperhatikan. Dalam podcast Dr. Karan Explores, dermatolog dan pakar kesehatan Dr. Muneeb Shah, yang juga dikenal sebagai Derm Doctor, menegaskan hal-hal yang perlu diperhatikan agar ada tindakan segera. 

“Orang sulit mengetahui apakah yang mereka lihat itu kanker kulit atau bukan. Prediktor yang paling bisa dipercaya, buat rata-rata orang yang memperhatikan kulitnya, jika ada sesuatu yang tampak berbeda dari bagian kulit lainnya. Kami menyebutnya tanda bebek buruk rupa,” katanya, dikutip dari Mirror.

Contohnya bila ada sesuatu yang terlihat baru di kulit (seperti bercak atau tahi lalat) dan tidak biasa, bukan hanya Anda yang memperhatikan tapi juga orang lain seperti pasangan atau orang tua dan mereka menyebutnya tak normal dan mengajak memeriksakan diri. Ia meminta untuk segera periksa ke dokter bila yakin yang terlihat tak normal itu adalah kanker.

Bagian tubuh yang berisiko lebih tinggi
Dokter kulit itu menjelaskan banyak pasiennya yang baru menyadari terkena melanoma setelah memeriksakan diri setelah melihat tandanya selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Selama masa itu, mereka selalu menunda untuk mencari pertolongan medis. Ia juga menganjurkan untuk memperhatikan bagian tubuh yang jarang terlihat, seperti di belakang leher, belakang telinga, dan ujung hidung karena kanker kulit di area-area tersebut lebih berbahaya. 

“Area-area itu berisiko lebih tinggi karena kanker sulit dibuang sebab tak banyak kulit ekstra di sana. Jika Anda mengalami kanker di telinga atau hidung, risikonya lebih tinggi karena lebih mudah menyebar karena ada pembuluh darah di area-area tersebut, juga karena tak banyak kulit ekstra, tak banyak ruang di area kulit tersebut. Jadi, sulit untuk menutup area tersebut jika ada bagian yang dibuang,” papar Shah. 



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *