TEMPO.CO, Jakarta – Istilah backburner kerap digunakan ketika berkomunikasi di dunia maya. Slang dalam bahasa Inggris tersebut sering muncul dalam unggahan atau interaksi antarwarganet di media sosial, yang berhubungan dengan percintaan, pekerjaan, atau ikatan pertemanan.
Bahasa gaul yang banyak digunakan oleh anak muda itu membawa pengaruh besar dalam perkembangan interaksi di media sosial. Lantas, apa itu backburner?
Arti Backburner
Melansir laman Merriam Webster, backburner termasuk kata benda, yang berarti kondisi yang tidak termasuk pertimbangan, atau dimaknai juga sebagai bagian belakang kompor. Sebagai kata kerja transitif, backburner merujuk pada hal yang tidak penting.
Dari sanalah, kata backburner diadaptasi dalam bahasa gaul masa kini, terutama dalam konteks percintaan. Menurut Psychology Today, backburner merujuk pada orang-orang yang dihubungi dengan harapan suatu saat nanti bisa menjalin hubungan romantis, atau disebut sebagai orang cadangan.
Senada dengan hal itu, mengutip situs Urban Dictionary, istilah backburner digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sedikit menarik dan mungkin bermanfaat di kemudian hari, tetapi belum memenuhi kriteria untuk diajak berkencan sekarang. Jadi, seseorang akan mengabaikan “backburner”, tetapi tetap menjalin hubungan dengan cara berkomunikasi.
Asal-usul Backburner
Penggunaan istilah backburner pertama kali diketahui pada 1943 sebagai slang di Amerika Serikat. Namun, kata tersebut mulai populer dan meluas ke berbagai negara di dunia sejak 2019 lalu.
Selain itu, backburner semakin dikenal setelah penyanyi asal Indonesia, NIKI Zefanya mempopulerkan lagu miliknya. Melalui lagu yang dirilis pada 12 Agustus 2022 tersebut, NIKI ingin menyampaikan perasaan seorang backburner sebagai pilihan kedua di dalam sebuah hubungan percintaan, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa.
Hal tersebut dibuktikan dari penggalan liriknya yang berbunyi, “I can’t lie, it feels nice that you’re calling. You sound sad and alone and you’re stalling. And for once, I don’t care about what you want. As long as we keep talking” (Aku tak bisa berbohong, aku merasa senang kamu menelepon. Kamu terdengar sedih dan sendirian dan kamu menunda-nunda. Dan untuk sekali ini, aku tak peduli dengan apa yang kamu mau. Selama kita terus berbicara).
Konsep Backburner
Melansir laman Maclynn International, hubungan backburner merupakan fenomena modern yang prevalensinya cukup banyak, di antara orang-orang yang secara teori telah berkomitmen kepada satu orang.
Banyak orang yang melakukan tindakan “backburner” dengan harapan tidak perlu merusak hubungan di masa kini yang masih terjalin.
Studi Dibble memperingatkan agar orang harus berhati-hati, karena hubungan backburner justru lebih banyak dibandingkan yang disadari.
Keinginan menjalin hubungan backburner disebut karena adanya oportunisme bawaan yang tersembunyi dalam diri sebagian besar manusia, di mana mereka berharap komitmen dalam jangka panjang, tetapi diikuti dengan rencana cadangan.
Ciri-Ciri Backburner
Berikut tanda-tanda yang mengindikasikan sosok backburner dalam hubungan romantis:
– Masih menjalin hubungan dengan pacar, tetapi juga menghubungi orang lain yang menarik.
– Mengaku hanya ingin berteman atau bersikap ramah ketika backburner menanyakan kejelasan hubungan.
– Sering berinteraksi dengan backburner walaupun tetap memprioritaskan pasangan.
– Enggan membahas keseriusan hubungan dengan backburner.
– Menghubungi backburner hanya ketika mempunyai waktu luang, sedang bosan, atau menghadapi masalah dengan pasangan asli.
Contoh Penggunaan Kalimat Backburner
Adapun contoh penggunaan kata backburner dalam kalimat sebagai berikut:
– Aku rasa, dia hanya menempatkanku sebagai backburner di dalam hubungannya dengan Bella.
– Jangan mau menjadi backburner-nya, temukan cinta sejatimu.
– Dia terus memberikan perhatian kepadaku, tetapi dia juga masih menjalin cinta dengan kekasihnya. Apakah aku ini menjadi backburner-nya?