WELNESS

4 Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Bulan Ramadan

×

4 Cara Mencegah Asam Lambung Naik saat Bulan Ramadan

Sebarkan artikel ini

Lapisan lambung secara alami mengeluarkan asam lambung. Sekresi ini dikendalikan oleh hormon dan sistem saraf.

Pada kadar normal, asam lambung membantu tubuh dalam memecah dan mencerna makanan. Namun di sisi lain, lambung juga dapat menghasilkan terlalu banyak asam yang bisa mengganggu pencernaan. Sering kali, kondisi ini disebabkan oleh produksi hormon gastrin yang tinggi.

Diketahui, gastrin adalah hormon yang merangsang lambung untuk memproduksi lebih banyak asam. Ketika lambung memproduksi terlalu banyak asam dan otot sfingter esofagus bagian bawah melemah, asam lambung dapat naik ke kerongkongan.

Asam lambung yang terjadi secara berulang dapat memicu terjadinya asam lambung kronis yang sering kita sebut GERD (Gastroesophageal Refluks).

Segelintir orang kerap mengeluh karena asam lambungnya naik hingga menimbulkan rasa tidak nyaman selama berpuasa. Lantas, bagaimana cara mencegah agar asam lambung tidak naik selama Ramadan?

1. Menghindari Minum Kopi saat Buka Puasa

Menghindari minum kopi saat buka puasa/Foto: Pexels.com/Ebru Dogan

Kopi memang minuman yang bisa mengembalikan suasana hati dan energi. Namun berbuka puasa dengan menyeruput secangkir kopi bukan pilihan yang tepat. Bagi sebagian orang, minum kopi saat perut masih kosong bisa menimbulkan masalah pada lambung.

Kopi dan kafein dapat meningkatkan asam lambung. Kopi juga merelaksasi katup yang memungkinkan asam berlebih masuk ke kerongkongan. Kedua reaksi tersebut dapat menyebabkan gejala refluks yang lebih sering,” ungkap ahli diet terdaftar, Anthony DiMarino, RD, LD, dikutip dari Klinik Cleveland.

Jika seseorang rentan terhadap refluks atau maag tetapi tidak ingin menghindari kopi, DiMarino menyarankan untuk menambahkan krimer susu rendah lemak atau tanpa lemak.

Lemak dalam susu terkadang memperburuk gejala refluks. Tetapi susu rendah lemak dapat bertindak sebagai penyangga antara asam lambung dan lapisan lambung, yang membantu mencegah heartburn,” pungkasnya.

Minum kopi sebaiknya dilakukan 1-2 jam setelah waktu berbuka. Orang yang sering mengalami asam lambung naik, perlu konsultasi dokter terlebih dahulu untuk memastikan boleh tidaknya konsumsi kopi selama Ramadan.

2. Jangan Rakus saat Berbuka Maupun Sahur

Jangan kalap makan saat sahur maupun berbuka/Foto: Freepik.com/Freepik

Asam lambung naik saat puasa juga disebabkan oleh kebiasaan makan berlebih. Setelah seharian berpuasa, orang sering kali kalap makan tanpa melihat apa dan seberapa banyak yang dikonsumsi.

Sama halnya waktu sahur. Sebagian orang memilih makan dalam porsi besar. Mereka menganggap itu bisa memberikan energi sepanjang hari hingga waktu berbuka puasa tiba.

Mengumpulkan Rumah Sakit Universitas Fakeehmakan secara berlebihan bisa menyebabkan naiknya asam lambung, memperburuk gejala sakit maag, dan rasa tidak nyaman pada lambung penderita GERD. Oleh sebab itu, makanlah secukupnya, jangan rakus.

Makan berlebihan bisa meningkatkan tekanan di dalam perut. Tekanan ini kemudian melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah hingga sfingter tersebut tidak dapat menutup dengan baik. Puncak dari ini semua, asam lambung naik ke kerongkongan.


3. Jangan Menunda untuk Berbuka dan Melewatkan Sahur

Tidak melewatkan makan waktu sahur dan berbuka/Foto: Freepik.com/Senivpetro

Kunci utama agar asam lambung tidak naik adalah makan tepat waktu. Ketika sudah memasuki waktu buka puasa, usahakan segera berbuka. Begitu pun waktu sahur. Melewatkan sahur akan membuat perut dalam keadaan kosong lebih lama.

Gejala asam lambung naik, bisa semakin parah jika membiarkan perut kosong terlalu lama. Guna menetralkan asam lambung berlebih, disarankan berbuka dengan buah yang mengandung banyak air, seperti melon serta makanan ringan yang manis.

4. Lebih berhati -hati dalam memilih makanan untuk pecah dan Sahur

Cermat memilih makanan berbuka dan sahur/Foto: Pexels.com/Karolina Grabowska

Apa yang dikonsumsi saat berbuka dan sahur juga berkontribusi terhadap naiknya asam lambung. Jadi, penting untuk memilih menu makanan selama Ramadan.

Studi dalam jurnal Penyakit kerongkongan (2016) menuturkan bahwa mengikuti diet Mediterania yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan lemak tak jenuh dikaitkan dengan risiko GERD yang lebih rendah.

Buah-buahan seperti apel, beri, pir, melon, serta pisang diklaim bagus untuk kesehatan tubuh dan meminimalisir naiknya asam lambung. Sementara dari segi sayuran ada asparagus, kubis, kembang kol, mentimun, kangkung, hingga bayam, melansir Berita medis hari ini.

Itulah 4 cara mencegah asam lambung naik selama Ramadan yang bisa Beauties pahami dan terapkan. Jika memiliki riwayat lambung kronis, lebih baik lakukan konsultasi dengan dokter supaya mendapat penanganan yang tepat dan lebih akurat.

***