LAINNYA

3 Kebiasaan Orang Tua yang Tanpa Sadar Dapat Memengaruhi Mindset dan Perilaku Anak, Apa Saja?

×

3 Kebiasaan Orang Tua yang Tanpa Sadar Dapat Memengaruhi Mindset dan Perilaku Anak, Apa Saja?

Sebarkan artikel ini

Pernah mendengar ‘anak-anak belajar dengan meniru orang dewasa’? Psikolog Mark Nielsen, dari University of Queensland menuturkan, anak-anak akan meniru apa pun yang mereka lihat atau ditunjukkan oleh orang dewasa kepadanya, seperti dilansir dari PSIT Psik.

Orang dewasa yang berpotensi untuk ditiru sikapnya adalah orang tua dan penghuni rumah. Lingkungan rumah menjadi kontributor terbesar dalam perkembangan dan pertumbuhan anak.

Jangan sampai, kebiasaan yang tanpa sengaja diperlihatkan pada anak memberikan dampak buruk terhadap kerangka berpikir dan perilakunya. Lantas, kebiasaan atau perilaku orang tua seperti apakah yang bisa memengaruhi kerangka berpikir dan perilaku anak di masa depan?

1. Kebiasaan Orang Tua dalam Menangani Stres dan Frustasi

Kebiasaan orang tua dalam menangani stres dan frustasi/Foto: Freepik.com/DC Studio

Sebagian anak tentu pernah melihat bagaimana orang tuanya ketika menyikapi stres dan rasa frustrasi. Saat menghadapi situasi sulit, perasaan frustrasi, cemas, teriak, dan panik sering kali dilontarkan begitu saja di depan anak.

Tindakan semacam itu hanya akan memengaruhi pemikiran anak bahwa situasi stres adalah biang kekacauan. Menghadapi segala sesuatu dengan perasaan tenang mampu memberikan dampak baik pada anak, karena mengajarkan ketahanan emosional.

Menurut Berita medis hari inikeadaan darurat orang tua dapat meningkatkan risiko kecemasan masa kanak -kanak.

Sebuah ulasan dalam Jurnal American Academy of Child & Adolescent Psychiatry (2019) mengungkapkan bahwa orang tua yang memiliki gangguan kecemasan, secara signifikan akan memengaruhi anak mengidap gangguan kecemasan yang sama.

2. Cara Berinteraksi dengan Orang Lain

Cara berinteraksi dengan orang lain/Foto: Freepik.com/Wayhomestudio

Cara orang berinteraksi terkadang berbeda-beda. Kalau ‘status’-nya sama, biasanya bersikap manis. Tapi, kalau dengan orang yang dianggap ‘tidak selevel’, apakah tetap manis?

Orang tua yang suka membeda-bedakan orang di sekitarnya dapat memengaruhi kerangka berpikir anak dalam memperlakukan orang lain. Cara orang tua berinteraksi akan terekam di memori anak yang nantinya diadopsi menjadi kebiasaan.

Kalau orang tua suka bersikap tidak adil, kasar, arogan, dan penuh ketidaksabaran, anak akan menilai bahwa bersikap tidak sopan bukanlah sebuah masalah.

Lain halnya ketika orang tua yang membiasakan mengatakan ‘maaf, tolong, dan terima kasih’ pada siapa pun. Itu mendidik anak untuk selalu memperlakukan orang lain dengan baik. Menghargai dan menghormati mereka tanpa memandang status, latar belakang, dan pekerjaan.


3. Sikap dalam Menyelesaikan Tugas dan Tanggung Jawab

Sikap dalam menangani tugas dan tanggung jawab/Foto: Freepik.com/Prostooleh

Anak-anak biasanya memperhatikan bagaimana orang tuanya menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diemban, baik perihal rumah tangga maupun komitmen yang lain.

Seorang anak akan berpikir bahwa usaha dan disiplin adalah beban, ketika orang tuanya terus mengeluh tentang pekerjaan, menunda-nunda, atau menghindari tanggung jawab yang seharusnya segera diselesaikan.

Minimnya rasa syukur orang tua atas apa yang telah didapatkan hanya akan mempertegas asumsi anak bahwa hidup hanyalah tentang ‘menyelesaikan berbagai hal’ ketimbang menemukan tujuan.

Jadi, coba ubah kebiasaan mengeluh dengan mengatakan, “Hari-hari ku penuh dengan kesibukan, tapi aku menyukai apa yang aku lakukan.”

Itulah 3 kebiasaan orang tua yang bisa memengaruhi pandangan anak tentang kehidupan. Jika sebelumnya masih menuangkan energi-energi negatif di setiap kegiatan, coba atur ulang. Pastikan aura positif lebih dominan demi psikis dan fisik anak yang lebih baik!

***



LAINNYA

Akses ditolak Anda tidak memiliki izin untuk mengakses “http://indianexpress.com/article/health-wellness/honey-singh-weight-loss-liet-takeaways-fitness-plan-9869953/” di server ini….