Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto resmi meluncurkan Danantara di halaman tengah Istana Merdeka, Senin (24/2) pukul 10.00 WIB. Meski begitu, masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya, apa itu Danantara?
Danantara adalah Badan Pengelola Investasi (BPI) yang didirikan untuk mengoptimasi kekayaan negara melalui investasi strategis. Melalui pidatonya, Prabowo berharap terbentuknya dan diluncurkannya Danantara dapat mengubah cara pengelolaan kekayaan bangsa demi kesejahteraan rakyat, dilansir dari laman Indonesia.go.id.
Berikut sederet hal yang perlu kamu ketahui soal Danantara.
Apa Itu Danantara?
Prabowo resmi luncurkan Danantara/Foto: dok. YouTube Setpres
Danantara adalah Badan Pengelola Investasi (BPI) yang didirikan untuk mengoptimasi kekayaan negara melalui investasi strategis. Singkatnya, Danantara akan mengelola aset-aset negara.
Danantara merupakan singkatan dari Daya Anagata Nusantara. Daya berarti energi atau kekuatan, Anagata adalah masa depan, dan Nusantara merujuk pada Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara keseluruhan mencerminkan kekuatan dan potensi masa depan Indonesia.
Dilansir dari situs resminya, Danantara berkomitmen untuk mendorong transformasi ekonomi dengan pendekatan profesional dan menerapkan Pemerintahan yang baik. Danantara Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi aset, menarik investasi global, dan memperkuat daya saing Indonesia di sektor strategis, sehingga menciptakan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.
Adapun visi dari Danantara adalah sebagai pengelola investasi terkemuka, di mana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis akan menjadi enabler penempatan investasinya, Danantara Indonesia mendorong transformasi ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan badan Sovereign Wealth Fund berskala dunia, mendukung pembangunan nasional dan menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, berikut ini misi dari Danantara:
- Mengelola kekayaan negara secara profesional, transparan, dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip good governance untuk mendorong kesejahteraan rakyat, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 dan misi Asta Cita.
- Mengoptimalkan dan mengelola aset BUMN untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang signifikan.
- Menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional melalui investasi strategis di sektor prioritas yang mendorong daya saing global.
- Menarik dan mengakselerasi investasi domestik maupun internasional dengan membangun kemitraan strategis guna mendukung pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
- Membangun institusi Sovereign Wealth Fund yang mandiri dan unggul, dengan tata kelola keuangan yang sehat serta berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang.
Jumlah Aset yang Dikelola Danantara
Jumlah Aset yang Dikelola Danantara/Foto: Fuad Hashim/Infografis detikcom
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, Prabowo mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan Negara atau Dana Kekayaan Berdaulat Indonesia akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar USD (setara Rp14 ribu triliun), dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar USD.
Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan menginvestasikan modal yang berasal dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek berkelanjutan, dengan fokus pada investasi non-APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara).
Danantara akan mengelola aset-aset BUMN. Pada tahap awal, setidaknya ada tujuh BUMN yang akan dinaungi Danantara, yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.
Namun, Chief Operating Officer (COO) BPI Dony Oskaria menyebut nantinya Danantara akan menaungi semua BUMN.
“Seluruh BUMN masuk ke Danantara, jadi bukan hanya 7, seluruhnya,” ungkap Dony di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2), dilansir dari CNN Indonesia.
Siapa Saja Pimpinan Danantara?
Roslan Roeslani/Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Dilansir dari CNN Indonesia, Prabowo menunjuk Menteri Investasi dan Hilirisasi Roslan Roeslani sebagai Kepala BPI Danantara atau CEO. Danantara memiliki dua perusahaan induk atau holding berdasarkan UU BUMN yang baru.
Pertama, holding investasi yang dipimpin Chief Investment Officer BPI Danantara diduduki oleh Pandu Sjahrir. Holding ini bertugas mengelola investasi, memberdayakan aset untuk peningkatan nilai investasi, dan melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh menteri atau badan. Holding kedua adalah holding operasional yang dipimpin Chief Operating Officer BPI Danantara dijabat oleh Dony Oskaria.
Dilansir dari CNBC Indonesia, untuk ketua dewan pengawas akan dijabat Menteri BUMN Erick Thohir dan wakil ketua dewan pengawas ditempati eks Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D. Hadad.
Sementara mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Wododo akan menjadi penasihat. Mantan Perdana Menteri Inggris Sir Anthony Charles Lynton Blair juga ikut jadi bagian di BPI Danantara. Dia menjadi salah satu dewan pengawas di badan itu.
Ditunjuknya Roslan Roeslani menjadi Kepala BPI Danantara menjadi sorotan di kalangan masyarakat. Pasalnya, Roslan kini rangkap jabatan, yaitu sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BPI Danantara. Roslan menyatakan dirinya akan tetap menjalankan kedua jabatan tersebut.
***