Di era modern yang serba cepat ini, isu kesehatan mental makin sering dibicarakan dan makin penting untuk diperhatikan. Salah satu aspek yang sering terlupakan adalah dampak besar pola makan sehat terhadap kesehatan mental kita.
Ya, makanan sehat yang kita konsumsi bukan hanya berfungsi untuk mengisi energi tubuh, tetapi juga memengaruhi suasana hati, tingkat stres, dan bahkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Dilansir dari Solusi kesehatan yang penuh perhatianinilah penjelasan mengenai koneksi antara konsumsi makanan bergizi dan hormon bahagia.
Hubungan Antara Pola Makan dan Kesehatan Mental
Pernahkah kamu merasa suasana hati menjadi lebih baik setelah makan makanan yang sehat? Atau tiba-tiba merasa lesu dan mudah tersinggung setelah mengonsumsi Junk Food? Hal ini bukanlah suatu kebetulan, melainkan ada penjelasan ilmiahnya.
Otak dan usus kita terhubung dalam sistem yang disebut Sumbu usus otakyang memungkinkan komunikasi dua arah antara sistem pencernaan dan otak. Mikroorganisme dalam usus kita (mikrobiota usus) berperan dalam produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang berpengaruh besar terhadap suasana hati dan kesejahteraan mental. Ini menjelaskan alasan kesehatan usus yang buruk bisa berkontribusi pada gangguan mental, seperti kecemasan dan depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dan makanan olahan dapat meningkatkan risiko gangguan mood dan memperburuk gejala depresi. Sebaliknya, diet yang kaya akan makanan utuh seperti buah, sayur, ikan, dan biji-bijian dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Nutrisi yang diperoleh dari makanan sehat membantu melawan peradangan dan stres oksidatif, yang keduanya berkontribusi terhadap kesehatan otak dan keseimbangan kimia dalam tubuh.
Nutrisi yang Mendukung Kesehatan Mental
Ilustrasi/Foto: Freepik
Beberapa nutrisi memiliki peran khusus dalam menjaga kesehatan mental. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Lemak sehat ini membantu mengurangi peradangan di otak dan meningkatkan fungsi kognitif. Sumber terbaiknya adalah ikan salmon, sarden, Biji Chiadan kacang kenari. Mengonsumsi makanan tersebut selama setidaknya dua kali seminggu dapat membantu menjaga kesehatan otak.
Vitamin B kompleks (terutama B6, B9, dan B12) penting untuk produksi serotonin, hormon yang memengaruhi suasana hati. Sumber makanan yang mengandung vitamin ini meliputi telur, daging, produk susu, dan sayuran hjau.
Sementara itu, vitamin D yang sering disebut sebagai “vitamin matahari” juga berperan dalam keseimbangan suasana hati. Kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi. Berjemur di pagi hari atau mengonsumsi makanan seperti ikan berlemak dan susu yang diperkaya vitamin D bisa menjadi cara yang baik untuk mencukupi kebutuhan tubuh.
Zinc membantu fungsi otak dan sistem imun, sedangkan magnesium berperan dalam mengelola stres. Zinc dapat ditemukan dalam daging merah, kacang-kacangan, dan biji labu, sedangkan magnesium banyak terdapat dalam sayuran hijau, kacang-kacangan, dan cokelat hitam.
Probiotik yang terkandung dalam makanan fermentasi seperti yoghurt, kimchi, dan kefir dapat mendukung kesehatan usus, yang pada gilirannya berdampak pada kesehatan mentaL.
Makanan untuk dihindari
Ilustrasi/Foto: Freepik
Selain memperbanyak makanan sehat, penting juga untuk mengurangi konsumsi makanan yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental:
Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang tajam, yang bisa memicu perubahan suasana hati dan kelelahan.
- Makanan Olahan dan Fast Food
Tinggi lemak trans dan bahan tambahan, makanan ini dapat meningkatkan peradangan di otak dan meningkatkan risiko gangguan mental.
Meskipun dapat meningkatkan kewaspadaan, terlalu banyak kafein bisa memicu kecemasan dan gangguan tidur.
Cara Memulai Pola Makan Sehat untuk Kesehatan Mental
Ilustrasi/Foto: Freepik/pikisuperstar
Menerapkan pola makan sehat tidak harus drastis. Kamu bisa memulai dengan langkah kecil, tetapi konsisten, seperti:
- Menambahkan satu porsi sayur atau buah dalam setiap makanan.
- Mengganti camilan tidak sehat dengan kacang-kacangan atau yoghurt.
- Mengurangi konsumsi makanan olahan dan memperbanyak makanan alami.
- Mencoba memasak makanan sendiri agar lebih terkontrol bahan-bahannya.
Pendekatan Holistik untuk Kesehatan Mental
Ilustrasi/Foto: Freepik
Selain menjaga pola makan, penting juga untuk memperhatikan faktor lain yang mendukung kesehatan mental, seperti olahraga, tidur yang cukup, dan manajemen stres. Olahraga membantu melepaskan endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati, sedangkan tidur yang berkualitas penting untuk fungsi kognitif dan keseimbangan emosi. Teknik relaksasi seperti meditasi dan mindfulness juga dapat membantu mengelola stres.
Jika mengalami masalah kesehatan mental yang serius, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Nutrisi yang baik bisa menjadi bagian dari strategi perawatan, tetapi bukan satu-satunya solusi. Kombinasi antara pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan dukungan psikologis adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan mental secara optimal.
***