Kesehatan

Awas, Mengayun Bayi Saat Bermain Bisa Sebabkan Shaken Child Syndrome

5
×

Awas, Mengayun Bayi Saat Bermain Bisa Sebabkan Shaken Child Syndrome

Sebarkan artikel ini
Jakarta: Bermain dengan bayi adalah hal yang sangat menyenangkan. Tapi sayangnya, kadang para orang dewasa tidak menyadari atau belum mengerti kalau tindakan yang mereka lakukan bisa membahayakan si kecil.

Walaupun, sang bayi menyukai dan bisa membuatnya tertawa lepas. Mengguncang-guncang bayi terlalu keras, misalnya. Gerakan yang sering dilakukan saat bermain dengan bayi ini, justru bisa menyebabkan sindrom bayi terguncang.

Shaken baby syndrome ini merupakan cedera otak serius akibat mengguncang bayi secara paksa. Ini juga dikenal sebagai trauma kepala yang kasar, sindrom benturan terguncang, cedera kepala yang ditimbulkan, atau sindrom bayi terguncang whiplash.

Sindrom ini akan menghancurkan sel-sel otak anak dan mencegah otaknya mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya, bisa menyebabkan kerusakan otak permanen atau kematian. Nah, apa yang harus diketahui dan orang dewasa lainnya mengenai shaken baby syndrome ini?

Gejala yang muncul

Dalam kasus sindrom bayi terguncang yang ringan, seorang anak mungkin tampak normal setelah diguncang. Namun seiring waktu mereka mungkin mengalami masalah kesehatan atau perilaku. Mengutip dari Mayo Clinic, gejala dan tanda sindrom bayi terguncang meliputi:

  • – Kerewelan atau mudah tersinggung yang ekstrem
  • – Kesulitan untuk tetap terjaga
  • – Masalah pernapasan
  • – Makan buruk, muntah
  • – Kulit pucat atau kebiruan
  • – Kejang
  • – Kelumpuhan

Meski terkadang terdapat memar di wajah, kamu mungkin tidak melihat tanda-tanda cedera fisik pada tubuh bagian luar anak. Cedera yang mungkin tidak segera terlihat antara lain perdarahan pada otak dan mata, kerusakan sumsum tulang belakang, serta patah tulang rusuk, tengkorak, kaki, dan tulang lainnya.

Yang bisa sebabkan shaken baby syndrome

(Sekumpulan gejala shaken baby syndrome yang bisa terjadi antara lain perdarahan retina mata, pendarahan otak, dan pembengkakan otak. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Tidak semua orang tua memahami apa itu shaken baby syndrome. Padahal, menukil laman Alodokter, ada banyak aktivitas sehari-hari yang bisa menyebabkan bayi terkena sindrom ini, di antaranya:

1. Mengayun bayi

Mengayun bayi menggunakan tangan atau ayunan yang terbuat dari jarik memang bisa menenangkan bayi yang menangis dan membuatnya tertidur lelap. Namun, jika Moms mengayunnya terlalu kencang, hal ini malah bisa menyebabkan kepala bayi terguncang cukup keras dan meningkatkan shaken baby syndrome.

2. Mengangkat dan melempar bayi ke udara

Melihat bayi yang tertawa bahagia saat diangkat dan dilemparkan ke udara memang bisa membuat orang tua ikut senang, ya. Namun, bila dilakukan terlalu kencang bisa menyebabkan kepalanya terjengkang ke depan dan belakang dengan cepat. Hal ini mampu meningkatkan risiko bayi mengalami shaken baby syndrome.

Baca juga: Mengetahui Kecemasan Orang Asing, Takut Sedikit ke Luar Negeri

3. Mengabaikan penggunaan kursi mobil

Tidak hanya berfungsi sebagai tempat duduk bayib- khususnya bayi di bawah satu tahun – car seat juga dibutuhkan untuk menjaga keselamatannya selama perjalanan. Bila mengabaikannya bisa meningkatkan risiko bayi mengalami shaken baby syndrome. Apalagi jika pengemudi mengendarai mobil ugal-ugalan dan tidak berhati-hati saat melewati jalanan rusak.

4. Naik odong-odong

Permainan yang dioperasikan dengan koin atau kayuhan dari tukangnya tersebut bisa memberi sensasi seperti ayunan bagi bayi. Tak jarang, bayi pun akan lebih tenang dan mengantuk ketika naik permainan ini.

Namun, hal ini bisa membahayakan kesehatan bayi, khususnya bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. Soalnya, permainan ini biasanya tidak dilengkapi dengan sabuk pengaman dan gerakan (putaran) odong-odong bisa terlalu kuat.

Komplikasi yang bisa terjadi

Mungkin guncangan yang dilakukan terhadap bayi waktunya tidak lama, tapi guncangan singkat pada bayi dapat menyebabkan kerusakan otak permanen. Bahkan, banyak anak yang terkena shaken baby syndrome, meninggal. Penyintas sindrom bayi terguncang mungkin memerlukan perawatan medis seumur hidup untuk kondisi seperti:

  1. – Kebutaan sebagian atau total
  2. – Keterlambatan perkembangan, masalah belajar atau masalah perilaku
  3. – Cacat intelektual
  4. – Gangguan kejang
  5. – Cerebral palsy, kelainan yang mempengaruhi pergerakan dan koordinasi otot

Ingat hal ini!

Bayi memiliki otot leher yang lemah dan tidak mampu menopang beban kepalanya. Jika bayi diguncang dengan kuat, otaknya yang rapuh akan bergerak maju mundur di dalam tengkorak.

Hal ini menyebabkan memar, bengkak, dan perdarahan. Sindrom bayi terguncang biasanya terjadi ketika orang tua atau pengasuh menggoncang bayi untuk membuatnya tertawa. Ingat, sindrom bayi terguncang biasanya tidak disebabkan oleh anak yang terantuk atau jatuh ringan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *