TEMPO.CO, Jakarta – Siomai tidak hanya dikenal di Indonesia. Makanan kaki lima ini sudah mendunia setelah berkali-kali masuk dalam Top 100 Street Foods in the World atau 100 Makanan Kaki Lima Terbaik di Dunia versi TasteAtlas. Terbaru, situs kuliner yang berisi makanan tradisional dan restoran autentik seluruh dunia itu menempatkan siomai dalam urutan kedua setelah guotie, dumpling atau pangsit dari Cina.
Dalam daftar TasteAtlas yang dirilis pertengahan November lalu, dijelaskan bahwa siomai adalah hidangan Indonesia yang terdiri dari dimsum ikan berbentuk kerucut yang dikukus, telur, kentang, kubis, tahu, dan pare. Setelah dikukus, semua bahan disusun di atas piring, dipotong-potong untuk sekali gigit, dan disiram dengan saus kacang pedas. Untuk melengkapi hidangan ini, biasanya ditambahkan kecap manis dan saus cabai, bersama dengan sedikit air jeruk nipis.
Asal-usul Siomai
Siomai diadaptasi dari makanan Cina, dan diyakini dibawa para imigran Cina yang datang ke Indonesia di masa lalu. Di Cina, siomai disebut shaomai dalam bahasa Mandarin dan shiu maai dalam bahasa Kanton. Versi asli siomai menggunakan daging babi cingcang yang dibungkus kulit tipis dari tepung terigu, lalu dimakan dengan kecap asin.
Namun, setelah dibawa ke Indonesia, makanan ini disesuaikan dengan lidah masyarakat setempat. Siomai tak lagi menggunakan daging babi, melainkan daging ikan atau udang. Bumbunya pun dibuat lebih kaya rasa.
Makanan ini diyakini berkembang di Kota Kembang, sehingga sering kali disebut sebagai siomai Bandung. Namun, tidak diketahui bagaimana awal mulanya. Dipercaya, makanan ini dipopulerkan seorang keturunan Cina bernama Encing Ceu Hani yang bermukim di Bandung. Kini, kuliner jalanan ini bisa ditemukan di seluruh Indonesia.
Goutie
Goutie menjadi makanan kaki lima terbaik menurut TasteAtlas. Pangsit yang digoreng dalam wajan berasal dari Cina utara. Biasanya pangsit diisi dengan daging babi cincang, kubis, daun bawang, jahe, anggur beras, dan minyak biji wijen.
Tekstur yang renyah dan lembut diperoleh melalui metode persiapan khusus; saat bagian bawah pangsit digoreng, sedikit cairan ditambahkan ke wajan yang kemudian ditutup, sehingga sisa pangsit dan isinya dapat menguap.
Goutie secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai tusuk sate, sehingga pangsit ini sering dijuluki tusuk sate, terutama di Amerika Utara. Meskipun goutie pertama kali disebutkan pada masa Dinasti Song, saat ini goutie merupakan makanan kaki lima yang populer, sering dimakan sebagai camilan atau makanan pembuka, biasanya disertai dengan saus cocolan.