Liputan6.com, Jakarta Wacana perubahan kurikulum di Indonesia semakin ramai diperbincangkan setelah Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, memberikan isyarat mengenai penggantian Kurikulum Merdeka. Kurikulum baru ini, yang dikenal sebagai Kurikulum Deeplearning, dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan yang lebih mendalam dan fokus pada keterlibatan aktif.
Dalam paparannya, Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa Kurikulum Deeplearning memiliki tiga pilar utama, yaitu Mindfull Learning, Meaningfull Learning, dan Joyfull Learning. Ketiga pilar ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih mendalam, bermakna, dan menyenangkan bagi siswa.
Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa Kurikulum Deeplearning tidak hanya sebatas penggantian nama, tetapi merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Pendekatannya adalah mengurangi volume materi namun dengan eksplorasi mendalam,” ujarnya dalam pidato resmi baru-baru ini.