Indonesia merupakan salah satu negara dengan kecemasan tinggi terhadap potensi AI yang bisa menggantikan pekerjaan manusia.
Namun, Wens mengingatkan bahwa ancaman itu hanya berlaku bagi mereka yang tidak mampu beradaptasi.
“Cara yang paling bagus untuk memanfaatkan AI adalah dengan hybrid, yaitu menggunakan AI tetapi tetap dikendalikan dan diedit oleh manusia,” ia menjelaskan.
Wens menegaskan pentingnya menulis untuk manusia, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan SEO, kareana SEO merupakan alat. Jurnalis tetap harus menentukan topik, dan AI hanya membantu untuk mencari data.
AI: Peluang Positif bagi Jurnalisme Indonesia
Meski ada kekhawatiran, dampak positif AI bagi jurnalisme di Indonesia mencapai 80 persen, menurut data seminar.
Selain mempercepat proses kerja, AI bisa menjadi solusi atas kebutuhan analisis data yang kompleks. Namun, masyarakat perlu diedukasi untuk membedakan berita yang dibuat dengan atau tanpa sentuhan AI.
Pada akhirnya, AI bukan ancaman, melainkan alat yang dapat membawa jurnalisme kembali ke esensinya, melayani masyarakat dengan informasi yang berkualitas. Seperti yang disampaikan Wens, “AI adalah jalan pulang bagi jurnalisme.”
Seminar ini menjadi pengingat penting bahwa teknologi tidak akan pernah sepenuhnya menggantikan kreativitas manusia, tapi justru mendukung pekerjaan jurnalistik untuk lebih efisien dan relevan di era digital.