TEMPO.CO, Jakarta – Mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengapresiasi Pramono Anung yang mampu menyatukan simpatisan Ahoker dan Anak Abah dalam Pilkada Jakarta 2024. Ahoker dan Anak Abah kerap dilabeli berseberangan, terutama dalam segi ideologi serta panutannya.
“Saya kira itu contoh yang baik ya. Kepentingan negara di atas segala-galanya. Di atas SARA (suku, agama, dan ras),” kata Ahok saat ditemui di agenda Kampanye Akbar Pramono-Rano Karno di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 23 November 2024.
Ahoker merupakan simpatisan Ahok di Jakarta. Sedangkan Anak Abah adalah sebutan untuk pendukung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Dua kubu ini biasanya berada di barisan berbeda karena perbedaan latar belakang identitas antara Ahok dan Anies.
Selama masa kampanye Pilkada Jakarta, calon gubernur nomor urut 3 Pramono Anung mengklaim sudah berupaya menyatukan dua kubu tersebut. Walhasil, dia mendapatkan dukungan dari Ahoker dan Anak Abah untuk memenangkan pilkada ini.
Adapun deklarasi simpatisan Ahok untuk paslon nomor urut 3 ini berlangsung menjelang H-1 debat perdana Pilkada Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2024. Deklarasi itu bertajuk 2.000 Ahoker kepada Mas Pram dan Bang Doel.
Sedangkan deklarasi Anak Abah mendukung Pramono-Rano dilakukan pada Sabtu, 16 November 2024, melalui agenda Apel Siaga Warga Kawal TPS. Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, mengatakan pernyataan dukungan itu sebelumnya disepakati saat Anies bertemu dengan Pramono-Rano pada Jumat, 15 November 2024.
Sahrin menyebut selain memantau proses pemungutan suara hingga rekapitulasi, barisan relawan Warga Kawal TPS juga akan menggaet dukungan masyarakat, khususnya simpatisan Anies atau Anak Abah. “Dengan kerja-kerja pemenangan ini kami menargetkan Mas Pram dan Bang Rano memenangi Pilkada dalam satu putaran,” kata Sahrin.
