Liputan6.com, Jakarta – Alyssa terkejut ketika melihat Ario hadir di pemakaman. Saleha dan Nando mengungkapkan ketidaksukaan mereka terhadap kehadiran Ario.
Keesokan harinya, Bara dan Nando berangkat untuk bekerja dan kuliah, diantar oleh Saleha. Namun, Ario yang menyimpan dendam, memutuskan untuk mengawasi Nando dan mengirim seseorang untuk mengikutinya.
Sebelum pergi bekerja, Nando mengantar Bara ke kampus dan berpesan agar segera pulang karena ia harus memantau pengecoran di proyek.
Namun, saat dalam perjalanan ke lokasi konstruksi, mobil Nando ditabrak oleh seorang ibu-ibu. Ketika Nando keluar untuk memeriksa, tiba-tiba orang suruhan Ario menyerangnya dan membawa Nando pergi.
Nando kemudian disekap di basement sebuah rumah kosong, dirantai di sebuah ruangan yang terang benderang. Saleha yang mencoba menghubungi Nando merasa khawatir karena teleponnya tidak diangkat, lalu ia menghubungi Bara. Bara menenangkan Saleha dengan mengatakan bahwa Nando mungkin sibuk di proyek.
Sementara itu, Ario mengambil ponsel Nando dan memodifikasi suaranya agar terdengar seperti Nando. Ia menelepon Saleha untuk meyakinkannya bahwa Nando baik-baik saja.
Ario kemudian mengunjungi rumah Saleha, tetapi terkejut melihat perubahan sikap Saleha saat melihat wajahnya, berbeda dengan saat berbicara di telepon. Saleha kemudian menjemput Reza dan mampir ke makam Darmawan. Di sisi lain, Bara pergi ke kantor polisi untuk mendapatkan pembaruan tentang kasus Ario.
Namun, polisi menjelaskan bahwa Ario dibebaskan karena kurangnya bukti dan pernyataan Sisca yang tidak konsisten.
Henny mengunjungi rumah Rahmat karena Rahmat tidak ada yang merawat di rumahnya yang kosong. Kekhawatiran Saleha semakin besar karena hingga malam Nando belum juga pulang.
Tiba-tiba, Nando menelepon Saleha, mengatakan bahwa ia akan menginap di lokasi proyek, padahal sebenarnya itu adalah Ario yang menelepon. Saat berbicara di telepon, Saleha merasa ada sesuatu yang aneh dengan sikap Nando, seolah ada yang berbeda.