Gaya Hidup

Teori Campuran Warna dan Tekniknya agar Hasilnya Lebih Unik & Kreatif

3
×

Teori Campuran Warna dan Tekniknya agar Hasilnya Lebih Unik & Kreatif

Share this article


TEMPO.CO, JAKARTA – Dalam industri fashion, campuran warna menjadi teori fundamental mengenai unsur warna. Sebab setiap pakaian memiliki warna berbeda-beda yang dapat memengaruhi value penampilan pemakainya secara menyeluruh.

Bukan hanya di industri fashion saja, melainkan juga di berbagai industri lainnya seperti industri kreatif dan seni juga mengenal dengan teknik campuran warna untuk menghasilkan karya seni yang menawan. Mari simak uraian selengkapnya mengenai teori campuran warna berikut ini.

Jenis Warna Dasar

Bersumber dari buku Panduan Membuat Desain Ilustrasi Busana: Tingkat Dasar, Terampil, dan Mahir, terdapat 5 jenis warna dasar, di antaranya:

– Warna primer atau warna pokok, contohnya warna putih, hitam, kuning, biru, merah, warna emas dan perak.

– Warna sekunder, contohnya campuran warna merah dengan kuning (oranye), kuning dan biru (hijau), serta campuran warna biru dengan merah (ungu).

– Warna tersier, contohnya warna hijau kekuningan, kuning kejinggaan, biru kehijauan, biru keunguan, merah kejinggaan dan violet kemerahan.

– Warna komplementer merupakan gabungan dua warna atau lebih yang berseberangan.

– Warna tint & shade mencampurkan warna putih dengan warna lain atau warna hitam dengan warna lain.

Teknik Campuran Warna

Dari masing-masing jenis warna dasar di atas bisa Anda campurkan sehingga menghasilkan warna baru. Mengutip dari Orami, berikut ini teknik-teknik mencampurkan warna, di antaranya sebagai berikut.

1. Teknik Campur Langsung

Mencampurkan dua warna atau lebih secara langsung di atas papan atau media lukis. Teknik yang seperti ini lebih sering dilakukan khususnya bagi pemula.

2. Teknik Campur Bertahap

Teknik mencampur warna secara bertahap tidak mencampurkan seluruh warna yang ada. Biasanya Anda akan mencampurkan sedikit warna kemudian mengaduknya terlebih dulu untuk melihat hasil warnanya.

Apabila dirasa warna yang diinginkan belum tercapai, maka Anda bisa menambahkan warna lagi secara bertahap sampai benar-benar menghasilkan warna yang diinginkan.

3. Teknik Impasto

Teknik impasto merupakan teknik mencampur cat warna dengan media yang kental untuk menghasilkan warna bersifat dramatis dan bertekstur tebal. Dibutuhkan waktu lama agar hasil warna tersebut untuk kering.

4. Teknik Blending

Tujuan pencampuran warna menggunakan teknik blending berfokus pada menghasilkan warna gradasi yang halus. Cara mencampurkan warnanya dengan menyapu sekaligus kuas dengan cara halus.

5. Teknik Layering

Sedangkan teknik layering membutuhkan waktu dan keterampilan cukup besar karena penggunaan medianya transparan untuk mencampurkan warna-warna tersebut. Dengan begitu menghasilkan efek tumpang tindih di setiap warna sehingga hasilnya lebih kompleks.

6. Teknik Glazing

Teknik glazing menghasilkan gradasi warna yang halus karena cara mengaplikasikan warnanya dengan cara dilapisi berulang-ulang dengan volume warna tipis.

7. Teknik Airbrush

Teknik yang terakhir yakni teknik airbrush atau menyemprotkan warna untuk mencampurkan warna di atas media lukis.

Demikianlah teori mengenai campuran warna dan teknik-teknik yang bisa digunakan untuk mencampurkan warna tersebut sehingga menghasilkan warna lebih unik dan berbeda lagi.

Contoh Campuran Warna

Berikut adalah contoh campuran warna yang populer.

– Warna Primer dan Sekunder

– Merah + Biru = Ungu

– Kuning + Merah = Oranye

– Oranye + Merah = Merah Tua

– Oranye + Kuning = Kuning Jingga

– Merah + Ungu = Merah Maroon

– Warna Tersier

– Merah + Ungu + Biru = Coklat

– Oranye + Merah + Putih = Peach

– Merah + Putih + Ungu = Pink

– Merah + Kuning + Oranye = Salmon

– Biru + Hijau + Putih = Aqua

– Merah + Ungu + Hitam = Burgundy

– Hijau + Kuning + Biru = Toska

– Oranye + Ungu + Putih = Lilac

– Warna Komplementer

– Merah dan Hijau

– Kuningan, Tembaga, Rose Gold

7. Warna Pastel

– Pink Pastel, Biru Pastel, Kuning Pastel

– Hijau Pastel, Ungu Pastel, Oranye Pastel

Herzanindya Maulianti, berkontribusi dalam artikel ini.



Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *