Rumus BEP Unit:
BEP Unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
Penjelasan:
- Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun jumlah produksi berubah, seperti sewa gedung atau gaji karyawan tetap.
- Harga Jual per Unit: Harga yang dibebankan kepada konsumen untuk setiap unit produk.
- Biaya Variabel per Unit: Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi, seperti bahan baku.
Rumus BEP Nominal (dalam Rupiah):
BEP Nominal = Biaya Tetap / Margin Kontribusi (% dari Harga Jual)
Penjelasan:
- Margin Kontribusi (%): Persentase keuntungan dari penjualan setelah menutupi biaya variabel.
- Biaya Tetap: Biaya yang tidak berubah meskipun tingkat produksi berubah.
Rumus Margin Kontribusi:
Margin Kontribusi = ((Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) / Harga Jual per Unit) × 100%
Penjelasan: Margin kontribusi menunjukkan berapa persen dari setiap penjualan yang berkontribusi untuk menutupi biaya tetap.
Contoh Perhitungan
Data:
- Biaya Tetap: Rp50.000.000
- Harga Jual per Unit: Rp50.000
- Biaya Variabel per Unit: Rp30.000
Langkah 1: Hitung BEP Unit
BEP Unit = Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
BEP Unit = 50.000.000 / (50.000 – 30.000)
BEP Unit = 50.000.000 / 20.000
BEP Unit = 2.500 unit
Langkah 2: Hitung Margin Kontribusi
Margin Kontribusi = ((Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit) / Harga Jual per Unit) × 100%
Margin Kontribusi = ((50.000 – 30.000) / 50.000) × 100%
Margin Kontribusi = (20.000 / 50.000) × 100%
Margin Kontribusi = 40%
Langkah 3: Hitung BEP Nominal
BEP Nominal = Biaya Tetap / Margin Kontribusi
BEP Nominal = 50.000.000 / 40%
BEP Nominal = 50.000.000 / 0,4
BEP Nominal = Rp125.000.000
Kesimpulan:
Perusahaan harus menjual 2.500 unit produk untuk mencapai titik impas.
Dalam nilai rupiah, perusahaan harus memperoleh pendapatan sebesar Rp125.000.000 untuk mencapai titik impas.
Menghitung Break-Even Point (BEP) adalah langkah penting bagi perusahaan untuk mengetahui jumlah minimum produk yang harus dijual agar tidak mengalami kerugian. Dengan memahami konsep BEP, perusahaan dapat merencanakan strategi penjualan dan produksi secara lebih efektif, sekaligus meminimalkan risiko keuangan.
Melalui contoh di atas, kita dapat melihat bahwa BEP tidak hanya memberikan gambaran titik impas dalam unit produk, tetapi juga dalam bentuk nominal pendapatan. Ini membantu pengambilan keputusan, seperti menentukan harga jual, efisiensi biaya, dan target penjualan untuk mencapai profitabilitas.
Jika Anda memahami dan menggunakan BEP secara tepat, perusahaan dapat lebih mudah mengarahkan strategi bisnis menuju kesuksesan. Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk kebutuhan analisis bisnis Anda!